Ketua DPD II Golkar Lamsel Dicopot
Ismet Jayanegara jabat Plt, Asep Yani Konsultasi ke DPP
KALIANDA – Kabar mengejutkan datang dari Partai Golkar terkait kepengurusan DPD II Golkar Lamsel kemarin. Ketua DPD II Golkar Kabupaten Lampung Selatan Asep Yani mendadak dicopot. Kursi pimpinan partai pohon beringin yang baru diduduki Asep Yani sekitar 9 bulan berjalan kini bakal diduduki pelaksana tugas (Plt). Pencopotan itu menyusul adanya surat keputusan (SK) yang diterbitkan DPD I Golkar Lampung tentang penunjukan pelaksana tugas (Plt) Ketua Golkar Lamsel. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, dalam surat itu kader yang ditunjuk DPD I Golkar Lampung untuk menjadi Plt. Golkar Lamsel adalah H. Ismet Jayanegara. Surat yang terbit berdasarkan rapat pleno itu dilayangkan ke DPD II Golkar Lamsel kemarin. “Iya, suratnya ada. Saya ditugaskan untuk memimpin Golkar sampai gelaran Musdalub Golkar Lamsel,” kata Ismet kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon kemarin. Sayangnya Ismet belum bisa membeberkan SK penetapan dirinya. Dia beralasan SK tersebut ada pada Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD II Golkar Lamsel Syaiful Azzumar, S.H.,M.H. “Wakil ketua bidang hukum yang pegang. Coba konfirmasi dengan yang bersangkutan,” singkat Ketua Komisi D DPRD Lamsel itu sambil menutup telepon. Sama dengan Ismet. Syaiful Azzumar juga belum bisa menyampaian SK tersebut. Namun dia membenarkan adanya pemberhentian dan penunjukan pelaksana tugas di DPD II Golkar Lamsel. “Iya, ada surat dari DPP dan DPD I,” ungkap dia. Dilain pihak, Asep Yani langsung bermanuver atas terbitnya SK tersebut. Dia mempertanyakan legitimasi SK yang diterbitkan DPD I Golkar Lampung tentang pencopotan dirinya sebagai Ketua DPD II Golkar Lamsel yang sah dan definitif berdasarkan keputusan Musda. “Jujur, saya belum melihat SK-nya. Saya baru mendengar saja. Tetapi yang saya tangkap apakah AD/ART membenarkan penerbitan SK tersebut. Sebab, yang menerbitkan SK adalah pengurus yang belum definitif,” kata Asep Yani kepada Radar Lamsel melalui sambungan telepon tadi malam. Asep sendiri mengaku tengah diperjalanan menuju Jakarta. Tujuannya untuk mendatangi DPP Partai Golkar terkait persoalan tersebut. Menurutnya, dia perlu konsultasi mengenai penerbitan SK pencopotan tersebut kepada Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPP Partai Golkar Freddy Latumahina. “Yang saya tahu dalam AD/ART tidak bisa pelaksana tugas mem-plt-kan pengurus definitif. Apakah karena saya loyalis bang Alzier, jadi hal ini cendrung dipaksakan?,” ungkap Asep blak-blakan. Dia mengaku belum mau bersikap apapun terkait kabar pencopotan dirinya selain berkonsultasi dengan DPP Partai Golkar. “Konsultasi dulu. Saya mau tahu konsederatnya SK tersebut apa,” pungkas Asep. (edw)Sumber: