Rakyat Tunggu Realisasi APBD 2017
SIDOMULYO – Sugeng (40) tak begitu paham apa itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Yang dia tahu jalan yang berada didekat rumahnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, rusak parah. Bahkan pria yang berprofesi sebagai wiraswasta kadang petani ini juga tidak tahu DPRD Lampung Selatan Jum’at (25/11) pekan lalu, telah mengesahkan APBD Lamsel tahun 2017 yang menjadi fundamental dalam pembangunan termasuk jalan didekat rumahnya. Meski telah diberitahu, Sugeng tak memedulikan. Yang dia pedulikan bagaimana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan bisa secepatnya memperbaiki jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Sidomulyo ke Kecamatan Waypanji itu. Sebab menurut dia jalan tersebut sudah bertahun-tahun tak mendapat perhatian pemerintah. Dari ingatannya satu dekade jalan tersebut tak kunjung diperbaiki. Harapannya nyaris hilang. Namun dia tetap menunggu gebrakan pembangunan yang digaungkan Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang menjadi pemimpin di Bumi Khagom Mufakat saat ini. “Saya tidak begitu paham soal APBD. Saya hanya mendengar bupati saat ini mau beresin jalan dalam tiga tahun. Saya berharap jalan ini bisa diperbaiki. Itu saja,” ungkap Sugeng penuh harap kepada Radar Lamsel, Minggu (27/11) kemarin. Pantauan Radar Lamsel, jalan kabupaten yang menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Sidomulyo dan Way Panji itu memang sudah bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan. Jalan sepanjang 8 kilometer yang dimulai dari pasar Sidomulyo hingga memasuki Kecamatan Waypanji itu banyak mengalami kerusakan di beberapa titik. Mulai dari Dusun Kalikalang yang amblas akibat dilalui truk, kemudian menuju Desa Sidowaluyo, setidaknya ada lima titik kerusakan dapat dijumpai. Tak hanya dilokasi ini, jalan dari simpang Wayarong Kalianda menuju Kecamatan Waypanji juga rusak parah. Perbaikan yang dilakukan sejauh ini baru setengah. Ketua Karang Taruna Kecamatan Sidomulyo Roziqin membenarkan bahwa kerusakan jalan kabupaten itu sudah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan. “Kira-kira sudah hampir sepuluh tahun tak ada perbaikan mulai dari pasar Sidomulyo hingga pasar patok Waypanji,” kata dia kepada Radar Lamsel, Sabtu (26/11) kemarin. Dijelaskannya, jalan sepanjang 8 kilometer itu merupakan akses penting bagi dua kecamatan itu. Sebab, akses tersebut merupakan penghubung jalur perekonomian warga sekitar. “Jalan itu sebenarnya sangat penting bagi perekonomian warga, banyak pedagang yang melintas dijalan tersebut, karena itu merupakan jalan poros,” ujar Ketua Karang Taruna Sidomulyo itu. Lebih lanjut Roziqin megungkapkan keninginannya agar pemerintah bisa segera memperhatikan kondisi terkini jalan poros tersebut. Karenanya, akan lebih baik jika pemangku kepentingan meninjau langsung ke lokasi. “Sejauh ini masyarakat Sidomulyo maupun Waypanji kerap melintasi jalan itu. Jaln berlubang dan amblas juga sering menyebabkan korban kecelakaan jika tidak segera mendapat perhatian dari pemrintah,” beber dia. DPRD Lamsel sendiri telah mengesahkan RAPBD tahun 2017 menjadi Perda APBD dalam rapat paripurna pengesahan digedung DPRD Lamsel, Jum’at (25/11). Pengesahan itu dilakukan setelah delapan fraksi menyetujui draff RAPBD disahkan menjadi Perda APBD. Kedelapan fraksi itu antara lain Fraksi PDIP, Fraksi Demokrat, Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi PKS, Fraksi NasDem dan Fraksi Gabungan PKB dan Hanura. Dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lamsel H. Hendry Rosyadi itu total APBD Lamsel tahun 2017 mencapai Rp 1.933 triliun. Dengan asumsi belanja yang juga dengan besaran yang sama. Dari jumlah itu belanja langsung yang dialokasikan Pemkab Lamsel mencapai Rp 800 Miliar lebih. Dari total belanja langsung ini sekitar Rp 310 Miliar merupakan belanja modal yang peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur. Ditambah sekitar Rp 210 Miliar lebih yang digelontorkan pemerintah untuk geliat pembangunan desa melalui dana desa. Meski menyetujui agar RAPBD disahkan, sejumlah fraksi tetap menyoroti porsi belanja modal. Fraksi NasDem meminta agar Pemkab melalui satuan kerja terkait dapat menjaga kualitas pembangunan infrastruktur jalan agar bisa tahan lama. Sehingga ditahun yang akan datang, pembangunan jalan sudah bisa menjalar kewilayah-wilayah yang belum tersentuh pembangunan. “Kami ingin Pemkab mengedepankan kualitas dan hasil pembangunan. Jangan sampai jalan yang dibangun tidak tahan lama. Jadi, pengawasan ekstra harus dilakukan,” ungkap Jubir Fraksi NasDem Jasroni. Bupati Lamsel H. Zainudin Hasan kembali mengungkapkan komitmennya untuk membangun Kabupaten Lamsel yang notabennya adalah tanah kelahirannya. Bicara soal kualitas pembangunan, ia sependapat dengan masukan yang disampaikan fraksi-fraksi. Orang nomor satu di Lamsel ini bahkan mencontohkan pembangunan jalan cor beton yang ada di depan Masjid Agung Kalianda yang kualitasnya terjaga. “Jalan yang ada di depan Masjid Agung itu refresentasi pembangunan yang akan kita lakukan. Kedepan tidak ada lagi pembangunan jalan latasir atau lapen. Paling tidak pembangunan yang harus dilakukan adalah paving block; hotmix dan betonisasi,” ungkap Zainudin. Kendati begitu Zainudin mengapresiasi kinerja DPRD Lamsel yang telah berjibaku melakukan pembahasan RAPBD Lamsel. Baik ditingkat komisi maupun badan anggaran. “Terhadap pembahasan yang dilakukan dewan saya apresiasi setinggi-tingginya,” ungkap Zainduin. (ver/edw)
Sumber: