Pupuk SP-36 Langka di Lamsel
KALIANDA – Memasuki musim tanam rendengan akhir tahun ini, masyarakat khususnya petani di Kabupaten Lampung Selatan sulit mendapatkan pupuk jenis SP-36. Pupuk hitam yang disubsidi oleh pemerintah itu langka sejak beberapa bulan terakhir. Padahal pupuk jenis ini sangat dibutuhkan masyarakat saat ini khususnya petani jagung yang sudah waktunya mulai pemupukan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kelangkaan pupuk bersubsidi jenis SP-36 ini mulai hilang sejak akhir September lalu. Entah apa sebabnya, pupuk SP-36 ini sulit ditemukan dikios-kios resmi. Kelangkaan pupuk SP-36 terjadi sejumlah wilayah kecamatan di Lamsel. Seperti Kecamatan Ketapang, Penengahan, Way Panji dan Sidomulyo. Di Kecamatan Ketapang misalnya. Pupuk SP-36 langka sejak September lalu. Sejumlah kios resmi diwilayah ini mengaku tak memiliki stok pupuk SP-36 untuk petani. Kondisi ini membuat petani jagung diwilayah ini kelimpungan. “Musim rendengan tahun ini boleh dibilang lebih awal. Karena petani jagung rata-rata mulai melakukan penanaman sejak September. Padahal biasanya musim rendengan dimulai sekitar November-Desember,” kata Sutris, petani asal Ketapang ini. “Saat ini petani jagung sudah memasuki pemupukan pertama dan ada juga memasuki pemupukan kedua. Tapi sayang, saat ini pupuk jenis SP-36 sudah langka. Kiso-kios mengaku tidak ada stok pupuk jenis itu. Para petani yang tidak dapat pupuk hitam SP-36 terpaksa menggunakan pupuk Urea dicampur pupuk Ponska (merah),” katanya lagi. Pemilik kios resmi pupuk bersubsidi di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang Supardi mengakui belum mendapat kiriman pupuk SP-36 dari distributor sejak September lalu. Saat ini ia hanya memiliki stok pupuk jenis Urea dan Ponska. “Kalau pupuk jenis SP-36 sudah sejak September tidak dikirim oleh distributor. Banyak petani jagung yang tanya tapi memang sedang kosong. Saya hanya punya stok pupuk Urea dan Ponska saja,” kata pemilik kios pupuk Desa Sripendowo yang akrab disapa Pardi belum lama ini kepada Radar Lamsel via ponselnya. Kelangkaan pupuk jenis SP-36 juga dirasakan petani di wilayah Kecamatan Way Panji dan Kecamatan Sidomulyo. Para petani diwilayah ini sangat menyayangkan kelangkaan pupuk pada saat petani memasuki musim tanam (rendengan). “Pupuk SP-36 sudah sulit dicari sejak bulan Agustus, mas. Ngak tahu apa sebabnya mas, kami disini pupuk tanaman jagung hanya pakai Urea dan Ponska saja,” tutur petani setempat. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Lamsel Ir. A. Firdaus belum bisa dimintai keterangan terkait kelangkaan pupuk SP-36 di Lamsel. Saat hubungi via ponselnya dalam keadaan tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim pun tidak ada jawaban, Minggu (4/12).(red)
Sumber: