Polemik PT. Batu Jaya Tarahan Belum Tuntas
Masyarakat Minta Perusahaan Lunasi Dana Kompensasi Rp 43 Juta
KATIBUNG – Polemik antara PT. Batu Jaya Tarahan dengan masyarakat Dusun Cintamaya, Desa Tarahan belum tuntas. Pasalnya, masyarakat sekitar perusahaan hingga kini belum juga menerima dana kompensasi sebesar Rp 43 juta yang sebelumnya telah dijanjikan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, tuntutan masyarakat tersebut bukan mengada-ada. Berdasarkan hasil kesepakatan yang telah disetujui keduabelah pihak jauh sebelum perusahaan berdiri ada dana kompensasi sebesar Rp 500 ribu per bulannya. Besaran nilai kompensasi itu akan meningkat jika perusahaan sudah beroperasi, dengan nominal Rp 1 juta per bulannya. Namun dana kompensasi itu diketahui terhenti ditengah jalan. Alhasil, sudah 27 bulan dana kompensasi itu tidak dirasakan oleh masyarakat sekitar perusahaan yang notabennya warga Dusun Cintamaya, Desa Tarahan Kecamatan Katibung. Mat Yasir (45), tokoh masyarakat setempat blak-blakan perihal tunggakan selama 27 bulan yang belum diterima masyarakat setempat. Menurutnya, warga Cintamaya sudah cukup sabar dengan perilaku pihak perusahaan yang tidak memiliki itikad baik terhadap warga setempat. “Pernah kami gugat bersama warga yang tinggal disekitar lokasi pertambangan. Saat itu ada pak Heri dari Dinas Pertambangan yang menengahi dan berjanji akan segera menyelesaikan polemik. Namun hingga kini belum ada kelanjutan,” ujar Mat Yasir, Senin (5/12) kemarin. Dikatakannya, jika dikalkulasikan otomatis PT. Batu Jaya Tarahan harus melunasi tunggakan selama 27 bulan yang mencapai Rp 43 juta. Dana tersebut akan digunakan warga untuk merenovasi masjid serta konpensasi yang pernah dijanjikan terhadap rumah warga yang terkena dampak peledakan. “Kami bingung harus mengadu dengan siapa, karena selama ini kami sudah cukup sabar. Yang kami inginkan saat ini Pimprus PT. Batu Jaya Tarahan harus menemui masyarakat agar ada kejelasan, jangan diwakilkan,” ujar Mat Yasir yang juga berprofesi sebagai guru ngaji itu. Lebih lanjut Mat Yasir menjelaskan, sejauh ini belum ada komunikasi apakah perusahaan akan melunasi atau tidak. Saat ditanya bagaimana jika perusahaan akan membayar setengah dari nominal tersebut? Mat Yasir mengatakan, warga tetap bersikukuh agar perusahaan melunasi secara langsung. “Jika setengah-setengah dikhawatirkan akan menimbulkan kecurigaan ditengah masyarakat. Langsung saja Pimprusnya turun, agar mendengar suara dan keluhan kami selama ini sebagai warga yang merasakan dampak dari peledakan,” ketusnya. Hingga berita ini diturunkan pihak PT. Batu Jaya Tarahan sangat sulit untuk dimintai keterangan apalagi berkomentar mengenai solusi terbaik. Alih-alih menjawab pertanyaan, saat Radar Lamsel menghubungi via telepon Manager PT. Batu Jaya Tarahan, Wilson mengaku sedang sibuk dan tidak bisa diganggu. “Maaf mas saya sedang rapat,” tutupnya. (ver)Sumber: