Pemenang Undian Umroh Minta Pemkab Jangan Ingkar Janji

KALIANDA - Para pemenang undian jalan sehat dalam rangka HUT Lamsel ke-59 tahun 2015 lalu, meminta kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan agar tidak ingkar janji dan membatalkan program umroh yang telah dijanjikan. Pasalnya, para pemenang undian jalan sehat yang mendapatkan umroh gratis ini sudah sejak jauh hari telah mempersiapkan segala kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan Umroh ke Tanah Suci Makkah. Salah satunya adalah pembuatan passport keberangkatan. Sariyah (48), warga lingkungan 03 Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda salah satu warga yang mendapatkan hadiah itu, berharap agar hadiah umroh yang dijanjikan oleh Pemkab Lamsel dapat segera direalisasikan. Ia mengaku, awalnya merasa bangga dan bahagia dengan diraihnya hadiah undian umroh tersebut. Namun, setelah mendengar kabar bahwa Pemkab Lamsel membatalkan program umroh dengan berbagai alasan dan pertimbangan, Sariyah bersama para peraih undian umroh lainnya menjadi kecewa. “Sudah pasti kami kecewa mas jika pelaksanaan umroh ini digagalkan. Karena, selain telah membuat passport dan melakukan suntik manigitis, kami juga pasti akan menjadi bahan tertawaan dan ledekan para tetangga karena sudah sempat menggelar syukuran untuk berangkat umroh ini,” ujar Sariyah kepada Radar Lamsel saat menggelar jumpa pers terkait gagalnya program umroh, di Sekretariat LSM-GMBI Lamsel, di Lingkungan Patriot Kalianda, Rabu (7/12), kemarin. Senada dikatakan Suski (30). Warga Perum Hartono, Kalianda yang juga mendapatkan hadiah undian umroh gratis ini menyatakan kekecewaannya atas adanya informasi gagalnya program umroh yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. “Kok bisa Pemkab Lamsel menggagalkan pelaksanaan umroh tersebut. Ini kan hadiah resmi lho buat kami selaku pemenang undian lomba jalan sehat. Apalagi sudah diumumkan di depan masyarakat banyak. Kalau memang benar digagalkan, berarti pemerintah daerah sudah menipu masyarakat,” ucap Suski dengan nada kesal. Suski berharap, pemkab Lamsel harus berupaya bagai mana caranya program umroh ini dapat terlaksana, sesuai dengan janji yang telah disampaikan kepada para pemenang undian umroh dalam lomba jalan sehat HUT Lamsel ke-59 pada tahun lalu. “Pemkab, khususnya pihak penyelenggara lomba jalan sehat harus bertanggung jawab dong. Ya kalau umroh digagalkan, tentunya kami meminta hak kami selaku pemenang yakni berupa hadiah yang nilainya sama dengan jumlah ongkos berangkat umroh. Biar kami para pemenang ini berangkat umroh sendiri,” ungkapnya. Jika Pemkab Lamsel masih tetap keukeh tidak mau menganti hadiah umroh tersebut, lanjut Suski, maka sangat terpaksa mereka (para pemenang undian umroh, red) akan melakukan tuntutan kepada Pemkab Lamsel. “Intinya kami tetap mengharapkan hadiah umroh tersebut. Kalau Pemkab tetap tidak mau mengantinya, ya sangat terpaksa kami akan melakukan tuntutan. Dan kami pun siap untuk menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bupati Lamsel,” pungkasnya. Untuk diketahui, pada perayaan HUT Lamsel ke-59 tahun 2015 lalu Pemkab Lamsel menggelar lomba jalan sehat dengan hadiah utama yakni umroh gratis ke Tanah Suci Makkah bagi lima orang pemenang. Hadiah tersebut diperoleh para pemenang melalui kupon undian jalan sehat yang diundi secara langsung dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Lamsel yang mengikuti lomba jalan sehat pada waktu itu. Selain menjanjikan hadiah umroh kepada warga pemenang lomba jalan sehat. Pemkab Lamsel juga menjanjikan hadiah umroh kepada para THLS dan PNS yang berhasil menjadi pemenang pada kegiatan lomba lainnya, serta peraih juara I lomba MTQ tingkat Kabupaten Lamsel. Namun entah menagapa, sampai saat ini hadiah umroh tersebut belum juga direalisasikan kepada para pemenang. (iwn)
Sumber: