Perawatan Jalan Hamka tak Sesuai Nilai Proyek
SIDOMULYO – Perbaikan jalan Hamka yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Sidomulyo jadi sorotan masyarakat setempat. Jalan yang masih masa perawatan itu menelan dana sekitar Rp 3 miliar tersebut hanya diperbaiki dengan timbunan batu sabes dan split. Pantauan Radar Lamsel, beberapa titik berlubang yang ada dijalan tersebut kini sudah ditimbun menggunakan batu. Namun timbunan itu tidak diikuti dengan pengaspalan ulang oleh rekanan yang bertanggungjawab atas pengerjaan proyek. “Kalau hanya ditimbun dengan menggunakan batu sabes atau split, tentu tidak sesuai dengan kucuran dana yang dikeluarkan Pemkab untuk pembangunan jalan senilai Rp 3 miliar itu,” ujar Cahyo (32) warga setempat kepada Radar Lamsel, Senin (19/12) kemarin. Selain dinilai tak sesuai dengan besaran nilai yang sudah menjadi rahasia umum masyarakat Sidomulyo, pemasangan drum dipintu masuk menuju jalan tersebut juga dinilai percuma. Sebab, kondisi jalan saat ini sudah dalam keadaan rusak. “Pemasangan drum di dekat pertigaan pasar itu percuma. Kalau mau pasang kenapa tidak dari awal pembangunan,” kata ayah tiga orang anak itu. Hal senada juga dikatakan Sujadi (40) pengendara motor yang sehari-harinya melintasi Jalan Hamka penghubung tiga desa yakni Sidodadi, Sidorejo dan Talang Baru itu. Menurutnya, kualitas ketahan jalan tersebut memang patut dipertanyakan. “Meski dipasang drum yang tujuannya untuk menghalangi kendaraan berat melintas, namun hal itu sudah terlambat. Tidak seharusnya mengkambinghitamkan truk yang melintas tapi memang kualitas jalan yang buruk,” beber dia. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Lamsel Sunyata mengatakan, pihaknya sempat meninjau Jalan Hamka diwilayah Sidomulyo itu. Pihaknya langsung bereaksi usai meninjai lokasi jalan sepanjang lima killometer itu. “Kami sempat turun kelokasi dan memberi peringatan agar jalan tersebut segera diperbaiki karena masa perawatannya akan berakhir Desember ini,” ujar Sunyata saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon sore kemarin. Hingga berita ini diturunkan penanggungjawab pengerjaan proyek yakni PT. Sukma Perkasa Abadi belum bisa dimintai keterangan terkait perawatan jalan yang dinilai sejumlah pihak tak sesuai dengan besaran nilai proyek. (ver)
Sumber: