Zainudin Ancam Copot Kepala SDN 1 Cinta Mulya
Terkait Pungutan Uang Pembangunan di Sekolah
KALIANDA – Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan menunjukkan kekesalan bercampur marah setelah mengetahui adanya salah satu sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lampung Selatan yang memungut iuran sebesar Rp70 ribu/siswa untuk biaya pembangunan di sekolah tersebut. Nada kesal itu ditunjukkan Bupati Zainudin saat ia menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung Selatan Drs. Anas Anshori melalui sambungan telepon di halaman Kantor Bupati Lamsel, Selasa (10/1), siang kemarin. “Coba dipanggil dulu kepala sekolahnya, dan tanyakan apa tujuannya memungut iuran kepada siswa. Itu sudah tidak benar, ini bukti pembayarannya (kwitansi, red) sudah saya pegang. Saya minta segara ditindaklanjuti dan bilang ke kepala sekolah untuk mengembalikan dana pungutan tersebut. Kalau tidak segera dikembalikan, saya akan copot jabatan kepala sekolah itu dan akan saya laporkan ke pihak kepolisian,” ujar Zainudin dalam pembicaraanya dengan Anas Anshori lewat telepon yang disaksikan oleh sejumlah wartawan. Kepada wartawan Zainudin mengatakan, ia sudah seringkali menyampikan kepada pihak sekolah dalam setiap acara-acara dilingkungan pendidikan, bahwa tidak ada lagi yang namanya pungutan biaya sekolah dengan dalih apapun di Kabupaten Lamsel, khususnya untuk sekolah ditingkat dasar. “Saya sudah ingatakan kepada semua pihak sekolah ditingkat dasar maupun SMP jangan pernah untuk coba-coba memungut biaya atau iuran kepada siswa sepeser pun. Lha ini saya mendapat laporan ada Kepala SD yang menerapkan iuran setiap tahun kepada siswa-siswinya, jelas tidak benar kelakuan kepala sekolah ini,” pungkas Zainudin sambil menaiki kendaraannya, dan berlalu meninggalkan lokasi Kantor Bupati Lamsel. Kemarahan yang ditunjukkan oleh Bupati Zainudin Hasan memang sangat beralasan. Itu setelah diperolehnya laporan atau informasi terkait adanya pungutan biaya sekolah untuk iuran pembangunan yang dilakukan oleh pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cinta Mulya, Kecamatan Candipuro sebesar Rp70 ribu per siswa. Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Lamsel, dana iuran yang dipungut oleh pihak sekolah dari 120 orang jumlah siswa di SD tersebut, itu diperuntukkan membiayai pembangunan pagar di sekolah setempat. (iwn)Sumber: