Pendistribusian Pupuk Online Masih Perlu Dibenahi

CANDIPURO – Sebagai pilot project distribusi pupuk online, Kecamatan Candipuro terbilang sukses menjalankan pola pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tersebut. Kendati demikian, masih ada beberapa kendala namun program tersebut menuai apresiasi di kalangan petani. Dalam setahun total 178 kelompok tani se-Candipuro mengaku cukup puas dengan pendistibusian secara online. Namun keluhan macam pengiriman uang yang mengharuskan ke Bank Lampung masih terkendala akibat jarak tempuh yang jauh. “Jarak tempuh dari Candipuro menuju Bank Lampung yang berada di Sidomulyo sedikit merepotkan apalagi membawa uang banyak, tentu riskan dan was-was,” kata Wardoyo (50) Ketua Kelompok tani, Selasa (10/1) kemarin. Wardoyo mengetakan jika Bank Lampung membuka kas keliling ke Kecamatan Candipuro bisa dipastikan hambatan tersebut tidak akan dirasakan lagi oleh para petani. “Minimal seminggu sekali mengadakan kas keliling, atau dengan mobil Bank yang melayani jasa keuangan, tentu sangat memudahkan petani untuk melakukan penyetoran,” harapnya. Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, hanya saja masih ada perbedaan terkait biaya pengiriman pupuk tersebut. ‘Maunya jika harga ditetapkan maka ongkos pengiriman juga disamaratakan atau di seragamkan,” tambahnya. Hal senada juga dikatakan Suwarno (45) Anggota kelompok tani Bumijaya mengatakan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi itu harus melalui Bank yang ditunjuk dalam hal ini Bank Lampung. “Sebelum menuju bank petani melalui Gapoktan harus melalui Badan Koordinasi Penyuluh, ini agak ribet,” papar dia. Terpisah Kepala Uinit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kecamatan Candipuro Legiyem mengatakan, penyusunan tersebut masih seperti sebelumnya. Dengan didampingi Petugas Penyuluh Lapangan, selanjutnya di rekapitulasi Gapoktan dan ditandatangani Ketua Gapoktan, PPL, serta Kades setempat. “Jadi begitu mekanisme prosedurnya, untuk itu Kelompok tani harus tetap membuka rekening ke Bank Lampung karena hanya bank tersebut yang sudah ditetapkan sabagai mitra,” kata Legiyem. Lebih dari itu Legiyem mengatakan, dibandingkan tahun 2016 jumlahnya kini meningkat maka harapan untuk SK Bupati juga bisa meningkat. Dijelaskannya mseki masih ada beberapa kendala peningkatan signifikan penyaluran pupuk tersebut mendapat apresiasi dari seluruh Gapoktan di Candipuro. Total pupuk urea 3.600.122 Kg, Sp 36 sebanyak 264.459 Kg, NPK sebanyak 4.545.491 Kg dan organi sebanyak 787.350 Kg. (ver)
Sumber: