Guru Ikuti Sosialisasi Pembelajaran

Guru Ikuti Sosialisasi Pembelajaran

WAY PANJI - Menciptakan suatu lingkungan belajar yang lebih melengkapi peserta didik dengan keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupannya kelak. Para guru di SMPN 1 Way Panji, mengikuti sosialisasi pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan (Pakem). Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu ruangan sekolah, Selasa (17/11). Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Way Panji, membuka kegiatan dengan disaksikan Pengawas SMP dari Diknas Kabupaten Lamsel. Kepala UPT Diknas Kecamatan Way Panji, Jamaluddin Malik, S.Ag, M.Pd mengharapkan agar para guru dapat memahami model Pakem yang akan diterapkan kepada anak didiknya. Karena sekolah yang dibawah Kementerian Agama (Kemenag) sudah menerapkan model tersebut dan berhasil. “Kita yang dibawah Dinas Pendidikan jangan sampai ketinggalan dalam menerapkan Pakem di sekolah. Inilah yang harus betul-betul disimak oleh para guru dalam sosialisasi inio. Mudah-mudahan ini dapat dicerna dengan baik dan diterapkan oleh anak-anak di SMPN 1 Way Panji,”kata Jamaluddin Malik. Kepala SMPN 1 Way Panji, Astina, S.Pd mengatakan, Pakem adalah suatu model pembelajaran agar murid dapat belajar dengan menyenangkan. Model pembelajaran Pekem merupakan suatu proses aktif dalam membangun makna atau pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh si pembelajar. Proses pembelajaran harus dapat menumbuhkan sikap kreatif pada diri anak, sehingga anak dilahirkan memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi. “Pembelajaran dilaksanakan memiliki tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu faktor yang menentukan adalah model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran yang dilaksanakan dapat menunjang kelanjutan pembelajaran berikutnya. Menyenangkan juga dapat memotivasi seseorang untuk mau belajar di luar bangku sekolah dengan kata lain senang belajar seumur hidup,”kata Astina. Ketua pelaksana kegiatan, Tri Agus Budiono mengatakan, kelebihan model pembelajaran Pakem, siswa selalu aktif, tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Selain itu, kelas menjadi menyenangkan dan lebih kondusif serta melatih siswa memiliki rasa tanggung jawab, berbagi rasa, saling menghormati dan menyayangi sesama manusia. “Ada juga kelemahan pendekatan Pakem yakni, tidak mudah merancang pembelajaran dengan perbedaan individu siswa. Tidak efektif digunakan pada jumlah siswa yang besar di kelas, karena sulit dikontrol dalam mengerjakan tugas dan mungkin tidak semua siswa berpartisifasi dengan aktif. Selain itu tugas terlalu banyak akan membuat anak bosan, apabila tak disertai dengan penilaian. Sehingga perlu kreatifitas guru dalam menciptakan beragam kegiatan yang dapat menyenangkan siswa, seperti memilih lagu dan merancang permainan,”kata Tri Agus Budiono. (gus)

Sumber: