DPPPA Fokus Pengembangan Industri Rumahan
Dua Desa Ada 101 Industri Produksi Bakso Ikan dan Kripik
KALIANDA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) selama tiga tahun kedepan akan fokus mengembangkan program industri rumahan di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Program industri rumahan yang sudah dijalankan DPPPA Lamsel sejak tahun 2016 lalu, merupakan program dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia dalam rangka mengurangi masalah kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan ekonomi keluarga. Kepala DPPPA Lamsel Dra. Yarnita, MM mengatakan, pengembangan industri rumahan merupakan program pemberdayaan perempuan yang diharapkan menjadi percontohan secara nasional. Saat ini program industri rumahan yang dikembangkan berada di dua desa yang ada di wilayah Kecamatan Rajabasa. Yakni Desa Canti dan Waymuli Timur. Jumlahnya mencapai 101 industri rumahan. “Mereka bergerak pada bidang usaha pembuatan bakso ikan di Desa Way Muli Timur dan usaha pembuatan keripik pisang di Desa Canti,” ujar Yarnita kepada Radar Lamsel saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/2), kemarin. Dia menjelaskan, industri rumah tangga merupakan wadah kreatifitas sebagai upaya meningkatkan produktifitas keluarga, sehingga mampu mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran. “Para pelaku industri rumah tangga yang ada di dua desa tersebut (Canti dan Way Muli Timur, red), sejauh ini sudah kami berikan bantuan berupa pelatihan tentang kewirausahaan yang meliputi tentang cara pengolahan dan pemasaran, serta peralatan dan sarana produksi,” jelasnya. Diungkapkannya, agar hasil produksi makanan yang diciptakan para pelaku industri rumahan dikabupaten ini (Lamsel’red) bisa dijamin kualitas dan keamanaannya, dalam waktu dekat DPPPA Lamsel akan menjalin kerjasama dengan dinas instansi terkait seperti dinas kesehatan, ketahan pangan dan perdagangan untuk mendapatkan ijin industri rumah tangga (IIRT) bagi para pelaku industri rumahan yang ada di Desa Canti dan Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa. “Dalam menjalankan progam ini, kami juga telah menjalin kerjasama dengan pihak Kecamatan Rajabasa. Sebab, dua desa binaan kami itu letaknya berada di wilayah Kecamatan Rajabasa,” ungkapnya. Yarnita menambahkan, program industri rumahan ini tidak hanya dikembangkan diwilayah Kecamatan Rajabasa saja, tetapi juga akan dilakukan di seluruh wilayah kecamatan di Lampung Selatan. “Untuk tahap awal program ini memang baru kami terapkan di wilayah Kecamatan Rajabasa. Tapi untuk kedepannya akan terus kami kembangkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Lamsel. Dengan harapan masalah kemiskinan dan pengangguran di kabupaten ini akan cepat teratasi, yang akhirnya akan berujung pada peningkatan perekoniman masyarakat di Lamsel,” pungkasnya. (iwn)Sumber: