Penderita Hisprung Butuh Uluran Tangan Dermawan

Penderita Hisprung Butuh Uluran Tangan Dermawan

KALIANDA – Ahmad Fauzan Albani (4) anak dari pasangan Khairuddin dan Eliya, warga Dusun 1 RT 01 Desa Kesugihan, Kecamatan Kalianda, sudah hampir empat tahun ini mengindap penyakit Hisprung (tidak memiliki syaraf di anus’red) dan jantung bocor. Serangan penyakit itu membuat pertumbuhan fisik Ahmad Fauzan Albani menjadi terhambat dan kecerdasan otaknya pun sangat tertinggal jauh dari teman-teman sebayanya. Bahkan hingga menginjak usia di 4 tahun, Ahmad Fauzan pun belum bisa berbicara dan bentuk fisik tubuhnya pun terlihat kurus yang hanya memiliki bobot 10 kilogram. Persoalan kian merumit tatkala orangtuanya tak mampu membiayai pengobatan. Pihak keluarga berharap uluran tangan para Dermawan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Khairuddin, ayah Ahmad Fauzan Albani menceritakan, pada usia 25 hari anaknya mengalami perut kembung disebabkan sulitnya untuk buang air besar (BAB) hingga menimbulkan garisan urat-urat biru dibagian perutnya. “Saat itu kami langsung memeriksakan anak kami ke dokter Dion di Kalianda. Hasil dari diagnosa anak kami harus dirujuk ke rumah sakit Abdoel Moeloek (RSAM), Bandar Lampung karena anak kami mengindapi penyakit Hisprung. Berdasarkan petunjuk dari dokter di RSUAM, bahwa harus dilakukan operasi untuk pembuatan anus di perut,” ujar Khoruddin kepada Radar Lamsel sata ditemui di kediannya, Rabu (8/2), kemarin. Karena kurang mampu, lanjut Khoruddin, ia dan keluarganya hanya bisa mengobati Ahmad Fauzan di rumah dengan kemampuan seadanya. Namun, hal itu ternyata tidak bisa menyembuhkan penyakit anaknya tersebut. Bahkan, kata Khairuddin, saat ini hampir setiap hari anaknya tersebut mengalami pendarahan di bagian perut yang dijadikan lubang untuk buang air besar. “Kami sangat berharap anak kami ini bisa dibawa berobat ke rumah sakit di Jakarta. Tapi bagaimana bisa, karena kami tidak memiliki biaya. Untuk makan sehari-hari saja kami pas-pasan,” ungkap Khairuddin sambil meneteskan air mata. “Saat ini kami hanya bisa pasrah dan berharap adanya uluran tangan baik dari pemerintah atau donatur sehingga anak kami ini bisa terobati,” pungkasnya. (iwn)  

Sumber: