‘Beras Palas’ Dimodali Rp250 Juta
KALIANDA – Tim Penumbuhan Beras Palas terus melakukan berbagai persiapan untuk meluncurkan produk beras dengan sebutan ‘Beras Palas’ (Beras Produk Asli Lampung Selatan). Bahkan, modal awal untuk peluncuran produk tersebut tim menyiapkan anggaran sebesar Rp250 juta yang berasal dari simpan pinjam pegawai melalui Sekretariat KORPRI Pemkab Lamsel. Ketua Tim Penumbuhan Beras Palas Ir. Mulyadi Saleh, MM., mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah memilih kemasan yang tepat untuk mempercantik produksi beras tersebut. Bahkan, beberapa contoh kemasan telah ditawarkan oleh tim dan segera disepakati. “Ya, saya sudah melihat langsung kemasan-kemasan yang ditawarkan oleh tim. Kita sudah sepakati untuk meluncurkan dalam kemasan 10 kilogram,”ujar Mulyadi diruang kerjanya, kemarin. Mantan Plt. Asisten Pemerintahan Setdakab Lamsel ini juga membenarkan jika permodalan awal untuk peluncuran ‘Beras Palas’ ini menggunakan anggaran dari koperasi Sekrtariat KORPRI yang merupakan uang para pegawai ASN. “Karena memang pada awal peluncuran produk ini kami akan mewajibkan para pegawai ASN untuk membeli beras dengan sistem potong gaji. Jadi, permodalannya bisa kembali dan uang bisa berputar,”imbuhnya. Dari keuntungan penjualan ‘Beras Palas’ lanjutnya, akan dialokasikan untuk memberikan bantuan bagi masyarakat kurang mampu atau keperluan sosial lainnya. “Arahnya bisa kesana. Keuntungan yang nanti diperoleh akan kita gunakan untuk memberikan santunan atau keperluan sosial lainnya. Kalau untuk ke arah BUMD, nanti kita tindaklanjuti lagi. Saat ini, yang penting program Bupati ini bisa berjalan,”tukasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lamsel Ir. Noviar Akmal menjelaskan, saat ini dirinya bersama tim terus melakukan survey gabah ke sejumlah petani diwilayah Lamsel. Agar, bisa mendapatkan beras kualitas premium dengan harga yang relatif terjangkau. “Kita akan menjual produk ini dengan harga bersaing di pasaran. Sekarang yang kita buru adalah kualitas beras. Sampai hari ini juga kami terus jalan keliling melakukan survey beras yang akan kita jadikan barang dagangan,”pungkas Noviar. (idh)
Sumber: