DTPHP Jamin Swasembada
Stok Beras Aman, Inflasi juga Aman
KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan memastikan ribuan hektar tanaman padi yang gagal tanam/panen (puso’red) tidak akan mempengaruhi target produksi beras tahun 2017. Tak hanya itu. Pusonya ribuan hektar padi tersebut juga tak berpengaruh terhadap kelangkaan beras maupun inflasi daerah. Pemkab Lamsel menjamin musibah banjir yang membuat puso ribuan hektar padi bisa dilalui dan ditanggulangi dengan penanaman kembali dengan bantuan bibit yang akan dikucurkan kepada petani. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lampung Selatan menjamin musibah banjir yang merugikan para petani tak mengancam swasembada beras yang ditarget Lamsel. Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lamsel Mugiono, SP memastikan hal itu kepada Radar Lamsel kemarin. Dia menjelaskan, luas lahan produksi padi di Lamsel seluruhnya mencapai 98 ribu hektar. Setiap hektar rata-rata berproduksi sebanyak 5,2 ton beras. Dengan kondisi itu ketersediaan beras maupun target produksi akibat lahan yang puso tidak akan berpengaruh signifikan. “Toh musibah banjir itu bukan menimbulkan gagal panen. Baru baru sekitar sebulan terendam dan busuk tak bisa tumbuh. Bisa ditanam ulang. Mudah-mudahan, cuaca makin membaik dan seluruh lahan bisa panen,”terang Mugiono kepada Radar Lamsel di Kalianda, kemarin. Karena itu DPTPHP Lamsel, kata Mugiono, tengah mengupayakan agar para petani bisa melakukan penanaman ulang dengan bantuan bibit dari cadangan benih daerah (CBD) yang memang disiapkan pemerintah untuk membantu meringankan petani menghadapi gagal tanam akibat musibah banjir. Bantuan itu, kata dia, juga bertujuan agar para petani bisa kembali melakukan penanaman setelah gagal tanam direndam banjir. “Sambil menunggu proses pengajuan bantuan dari cadangan benih nasional (CBN) kita upayakan dari CBD dulu. Semoga, dari pemerintah pusat bisa segera diluncurkan sehingga petani kita bisa segera menanam,”pungkasnya. Begitu juga dengan yang dikatakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdakab Lamsel Ir. Mulyadi Saleh, MM. Dia meyakini kondisi gagal tanam tersebut tidak akan mempengaruhi inflasi daerah. “Tidak akan terjadi inflasi. Karena, untuk komoditi besar hasil kita cukup banyak. Tidak mungkin harga beras melonjak karena ribuan hektar tanaman padi kita puso,”ujar Mulyadi di ruang kerjanya, kemarin. Dia juga memastikan stok beras masih aman untuk memenuhi kebutuhan daerah bahkan nasional. Karena, luas lahan produksi padi cukup luas dan sangat produktif. “Berbeda kalau yang terserang banjir itu komoditi bawang merah atau cabai. Itu bisa berpengaruh terhadap inflasi. Karena memang daerah kita bukan penghasil dua komoditi itu,”tutupnya. Sebelumnya diberitakan, petani Lampung Selatan diruduk kesedihan. Ribuan hektar tanaman padi yang diharapkan dapat dijadikan sandaran hidup gagal tanam (puso’red). Penyebabnya, musibah banjir yang merendam lahan pertanian berusia 15 – 45 hari yang direndam banjir lebih dari empat hari. Dari data yang dihimpun Radar Lamselpada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lamsel lahan pertanian yang dipastikan puso sebanyak 2.525,5 hektar. Luas wilayah itu tersebar di wilayah Kecamatan Candipuro, Sragi dan Palas. Rinciannya 267 hektar di Kecamatan Candipuro, 1.706,75 hektar di Kecamatan Palas dan 575,75 hektar di wilayah Kecamatan Sragi. (idh)Sumber: