Jangan Kisruh Terus!

Jangan Kisruh Terus!

Ayo Selesaikan Masalah Pasar Sidomulyo

SIDOMULYO – Kisruh soal pasar Sidomulyo tampaknya harus benar-benar disikapi dengan kepala dingin. Polemik berkepanjangan yang menimbulkan percikan antar pedagang hingga kini belum menemui porsi yang pass untuk sejumlah pedagang. Berbagai versi bermunculan terkait penertiban yang dilakukan oleh tim formatur. Diantaranya tim formatur dinilai mengesampingkan hak-hak priogratif pedagang dan mengesampingkan gudang yang disewakan. Disisi lain dugaan nama-nama fiktif disinyalir mengisi kios-kios tersebut. Ketua Tim Formatur Wayan mengatakan, tidak ada keberpihakan sama sekali terkait penyusunan tempat yang telah ditetapkan oleh tim. Dengan kata lain bagi pedagang yang berdomsili di Sidomulyo menjadi prioritas yang diutamakan dalam penyusunan tempat tersebut. “Untuk pemilik yang tidak berdomisili di Sidomulyo misalnya, kami utamakan yang menempati kios adalah domisili asli Sidomulyo dahulu,” kata Wayan menegaskan. Selain itu dugaan yang memojokan tim formatur juga dibantah oleh ketua tim formatur pasar Sidomulyo itu. Pasalnya, 47 pedagang yang kewenangan penertibannya diluar dari 20 pedagang lainnya. “Kami hanya menertibkan 47 pedagang, sementara 20 lainnya itu bukan kuasa kami, karena memang begitu instruksi yang kami terima,” terangnya. Disisi lain ada beberapa pedagang yang merasa dirugikan dengan hasil penempatan yang ditetapkan. Porsi semacam ini memang kerap menimbulkan ketidakpuasan. “Kalau merasa tidak puas memang tidak puas, tapi mau bagaimana lagi kondisi dipasar semakin tidak harmonis,” ujar salah seorang pedagang yang merasa dirugikan. Sementara Kepala Dinas Pasar dan Perdagangan (Disperindag) Lamsel Edy Firnandi membenarkan hal tersebut. Meski demikian, pihaknya tidak mau gegabah dalam mengambil langkah penertiban empat pedagang tersebut. “Ya, kami akan melakukan pendekatan persuasif kepada empat pedagang ini. Karena, pak Bupati menyarankan agar kita bisa mengayomi mereka yang merupakan masyarakat kita juga. Kita akan mulai besok untuk melakukan hal ini,”ujar Edy Firnandi. Dibagian lain Anggota DPRD Provinsi Lampung H. Antoni Imam mengatakan upaya penyelesaian polemik pasar Sidomulyo membutuhkan kinerja dari semua pihak. Muali dari pedagang, pemerintah hingga tokoh-tokoh yang memang paham betul dengan situasi pasar dari zaman ke zaman. “Upaya ini penyelesaian harus bertahap, karana memang ada detail-detai yang perlu dibenahi,” tandasnya. (ver)

Sumber: