Proyek JTTS Tumbalkan Jalan Kabupaten
SIDOMULYO – Mega proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mengancam kondisi sejumlah ruas jalan di Kabupaten Lampung Selatan. Sebab, dalam pelaksanaannya sejumlah ruas jalan di kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini dilintasi alat berat yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan JTTS. Penggunaan alat berat itu mengancam ketahanan jalan kabupaten yang hanya kuat menahan beban standart delapan ton. Pantauan Radar Lamsel, disejumlah titik pembangunan mulai ditemukan dampak dari lalu-lintas pengangkutan alat maupun kendaraan berat rekanan proyek JTTS. Di Sidomulyo misalnya, jalan poros dari Dusun Napal Desa Sidowaluyo sudah mulai rusak. Lalu, kerusakan jalan yang berada di Desa Sidomulyo menuju Desa Rantau Minyak Kecamatan Candipuro semakin parah tatkala dilintasi kendaraan tersebut. “Tatkala hujan, tanah yang berjatuhan dari pengangkutan menyebabkan jalan licin dan susah untuk dilalui. Sebaliknya tatkala panas tanah menggumpal keras seperti bebatuan yang berserakan ditengah jalan,” ujar Misno (40) warga Desa Sidowaluyo kepada Radar Lamsel, Kamis (6/4) kemarin. Misno mengungkapkan jalan poros yang keadaannya sudah rusak, menjadi semakin rusak disebabkan alat berat yang lalu-lalang selama 24 jam. Disisi lain, sambung Misno, pembangunan mega proyek JTTS memang menjadi proyeksi pemerintah pusat yang saat ini sedang dikebut. “Memang dilematis. Disatu sisi jika JTTS sudah rampung dibangun pertumbuhan ekonomi Lampung akan semakin pesat. Sementara negatifnya, selama pembangunan masyarakat akan menikmati kondisi jalan yang semakin rusak,” katanya lagi. Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto memang sempat menyinggung soal truk-truk mega proyek JTTS yang melintasi jalan poros. Menurutnya para pemborong tersebut harus bertanggung jawab penuh atas kerusakan jalan kabupaten. “Harus diperhatikan bagi kecamatan yang dilalui truk proyek, karena ini menjadi tanggungjawab mereka (rekanan) untuk perbaikan jalan tersebut,” kata Nanang Ermanto “Akan lebih baik jika pemabngunan JTTS berjalan, sementara perbaikan berkala juga dilakukan oleh rekanan terhadap kondisi jalan, agar tidak membahayakan pengguna jalan saat melintas,” ujarnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU-PR) Lamsel H. Hermansyah Hamidi mengakui ada sejumlah jalan kabupaten yang rusak atas dampak dari pembangunan megaproyek JTTS di Lamsel. Menurut dia, Pemkab Lamsel melalui DPU-PR, akan mengkoordinasikan dan membahas persoalan tersebut. “Kita akan komunikasikan. Mudah-mudahan ada solusi,” ungkap dia kepada Radar Lamsel belum lama ini. Kerusakan yang terjadi disejumlah jalan kabupaten itu memang menjadi perhatian Pemkab Lamsel. Untuk itu, Pemkab akan mengupayakan agar jalan-jalan yang rusak bisa diperbaiki kembali. “Kita sudah sempat membahasnya. Ini memang menjadi perhatian kita,” ungkap Hermansyah. (ver)
Sumber: