Aset tak Jelas Tersisa Rp 2,6 Miliar

Aset tak Jelas Tersisa Rp 2,6 Miliar

Tim Inventarisasi Temukan Rp 600 Juta dari Puluhan Motor

KALIANDA – Ketidakjelasan aset daerah Pemkab Lampung Selatan terus diinventarisasi. Terbaru Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lampung Selatan kembali menemukan barang aset milik daerah senilai Rp600 juta. Barang aset itu berupa puluhan unit kendaraan roda dua yang berhasil ditemukan di empat satuan kerja (satker) lingkup pemkab Lamsel yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Dinas Pertanian. Temuan ini berdampak positif pada pembukuan aset daerah yang tidak jelas. Dari total Rp 3,1 Miliar yang tak jelas kini menjadi Rp2,6 Miliar. “Alhamdulillah. Ini berkat adanya upaya dan kerja keras yang dilakukan oleh petugas bagian aset. Kami berhasil menemukan barang aset yang nilainya mencapai Rp600 juta. Jadi barang aset yang masih tersisa dan belum diketemukan hanya tinggal Rp2,6 Miliar lagi,” ujar Kepala BPKAD Lamsel Dra. Intji Indriati, M.H saat diwawancarai Radar Lamsel diruang kerjanya, Senin (10/4), kemarin. Intji mengatakan, upaya inventariasi barang aset saat ini masih terus dilakukan Pemkab Lamsel. Upaya itu bertujuan agar persoalan aset dearah yang selama ini mengganjal Kabupaten Lamsel untuk meraih predikat wajat tanpa pengecualian (WTP) bisa cepat berakhir. Sehingga targetnya Pemkab Lamsel bisa mendapatkan predikat WTP ditahun ini bisa terwujud. “Kami masih terus melakukan upaya pencarian. Kan sudah sedikit lagi nilai aset yang belum ditemukan. Ya, harapannya dalam waktu dekat ini bisa clear,” katanya. Intji menjelaskan, sejauh ini proses verifikasi aset daerah yang telah dilaporkan oleh masing-maisng SKPD ke satuan kerjanya nilai sudah mencapai sekitar Rp30,6 Miliar dari total sebesar Rp 33,1 Miliar. “Aset-aset yang telah ditemukan itu diantaranya berupa sejumlah bangunan gedung yang dibangun sekitar tahun 1970 an yang kondisinya sudah rusak namun tidak sempat masuk dalam data aset, bangunan jalan, sejumlah peralatan kantor baik yang masih layak pakai maupun tidak layak pakai, serta puluhan kendaraan dinas roda dua,” jelasnya. Dia mengungkapkan, terverifikasinya aset dan barang daerah tersebut itu berkat adanya keseriusan dan komitmen bersama dari masing-masing satuan kerja untuk menyelesaikan persolan aset milik daerah yang selama ini dinilai tidak jelas keberadaanya. “Karena adanya kerja keras dan kemauan dari semua satker. Kini yang belum jelas hanya tinggal sebesar Rp2,6 Miliar lagi,” pungkasnya. (iwn)  

Sumber: