Ratusan Ibu dan Anak Sambangi Rumah Pintar
KALIANDA – Ratusan ibu dan anak sambangi kegiatan Rumah Pintar yang menyorot dampak gadget pada pertumbuhan anak usia dini, Sabtu (20/5). Bagaimana tidak? Anak-anak yang lahir di era digital dihadapkan dengan berbagai macam kemudahan. Alhasil permainan serta tontonan anak semuanya berbau gadget, ironisnya tak hanya anak yang kecanduan bermain gadget ibu-ibu pun tak jarang lebih sibuk nge-check gadget ketimbang anak. Cicih Sukaesih pemateri pada kegiatan tersebut mengatakan orangtua patut mawas diri terhadap dampak terbesar dari bermain gadget. Dengan kata lain orang tua sebagai tembok pertahanan utama pada pertumbuhan buah hati. “Selalu ada sisi positif dan sisi negatif, mengantisipasi sisi negatifnya orang tua harus bijak dan memberi tauladan yang baik dengan tak sibuk dengan gadgetnya,” kata Cicih Sukaesih. Pada usia 3 – 6 tahun pertumbuhan anak berlangsung cepat, pada masa inilah gerak motorik dan saraf pada anak menangkap dan menganalisa dengan cepat. Apa yang dilihat, didengar dan dirasakan secara otomatis akan disave pada memori sang anak. “Pada usia tersebut, buah hati seharusnya diajak bergerak dan belajar bicara agar pertumbuhannya stabil. Namun sebaliknya, jika pada usia tersebut dunianya sudah dipenuhi gadget dikhawatirkan akan berdampak pada kelambanan berinteraksi dan berkomunikasi,” paparnya. Lalu apa yang lebih dominan bisa menghambat pertumbuhan tersebut? Cicih menjawab televisi paling berperan. Sebab, pada usia tersebut sang anak akan senang menyaksikan televisi, tapi televisi tidak bisa memicu anak untuk bicara. “Anak hanya merasa senang dan tidak ada komunikasi timbal balik disana, lain halnya dengan interaksi ibu dan anak yang ada timbal baliknya,” paparnya lagi. Lebih lanjut peran orang tua dalam hal ini sangatlah penting, seyogyanya matikan televisi dan mulailah mengedukasi anak dengan islamic parenting atau hal-hal yang tidak membahayakan pertumbuhan buah hati. Sementara Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal Disdikbud Lamsel Syamsiah yang hadir pada acara tersebut mengapresiasi peran Rumah Pintar dalam mengedukasi ibu dan anak. Selain urusan literasi, Rumah Pintar juga memperhatikan perkembangan zaman dan mmeberi solusi untuk menyikapi semua persoalan tersebut. “Parenting, selain bagus untuk peran orang tua dalam mendidik juga bisa membuka mindset orang tua tentang dampak terbesar dan terkecil dari bermain gadget,” kata dia. Selain mengapresiasi kegiatan tersebut, Syamsiah juga mewarning para guru PAUD se-Lamsel untuk tidak melaksanakan perpisahan diluar sekolah atau ‘jalan-jalan’. “Hal ini kami sampaikan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, lebih baik disekolah saja untuk TK maupun PAUD agar orang tua merasa aman,” tutupnya. (ver)
Sumber: