Pembangunan Kantor BKKBN Rugikan Desa

Pembangunan Kantor BKKBN Rugikan Desa

PENENGAHAN – Pembangunan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan banyak pelanggaran. Pasalnya, selama proses pengerjaan berlangsung, gedung itu dianggap banyak merugikan Pemerintah Desa Pasuruan. Sejumlah permasalahan muncul selama pengerjaan berlangsung. Seperti, pihak pelaksana pembangunan gedung BKKBN tidak memasang papan proyek, pelaksana proyek banyak meminjam dan menumpang sarana dan prasarana milik Desa Pasuruan, seperti material kayu dan arus listrik. Namun, setelah pembangunan selesai, pihak pemborong gedung BKKBN itu tidak mengembalikannya kepada Pemerintah Desa Pasuruan. Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Desa Pasuruan Kartini membenarkannya. Selain merugikan desa, lanjut Kartini, pihak pekerja juga telah merugikan masyarakat setempat karena telah membuat sumur bor di areal persawahan warga. Padahal, Pemerintah Desa Pasuruan sudah menghibahkan tanah desa demi berdirinya gedung itu. Sebagai pemimpin diwilayah itu, Kartini menyayangkan sikap para pekerja. “Kalau dibilang kecewa, ya kecewa. Material kayu yang dipinjam tidak dikembalikan. Selama pembangunan pemborong memakai arus listrik di desa tapi tidak ada biaya ganti rugi. Semuanya desa yang menanggung, padahal kami sudah menghibahkan tanah untuk pembangunannya,” kata Kartini kepada Radar Lamsel ketika ditemui dikantor Desa Pasuruan, kemarin. Selanjutnya, Kartini juga menyayangkan sikap pekerja yang membangun septic tank dengan jarak berdekatan sekitar 1 meter dari sumur milik Pemerintah Desa Pasuruan. “Harusnya kan ada jarak lebih, supaya air tidak terkontaminasi. Memang untuk saat ini tidak ada masalah karena masih baru, tapi pikirkan kedepannya,” lanjutnya. Kartini juga mempertanyakan sikap pekerja yang melakukan pembuatan sumur bor di areal persawahan milik warga. Menurutnya, hal itu telah melanggar hak milik warga. “Kalau ditanya dan diminta pertanggungjawaban oleh yang bersangkutan, kami mau bagaimana?,” pungkasnya. Radar Lamsel pun mengunjungi kantor BKKBN Desa Pasuruan untuk mempertanyakan masalah itu. Namun sayang, tidak ada seorang pun yang berada dikantor itu. (rnd)  

Sumber: