Tanggapi Dingin 92 Nyawa Siswa yang Terancam
KATIBUNG – Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Katibung menanggapi dingin soal kerusakan atap Madrasah Ibtida’iyah (MI) Nurul Ulum Desa Pardasuka Kecamatan Katibung. Padahal kondisi bangunan gedung sekolah itu mengancam keselamatan 92 siswa yang menimba ilmu disana. Ketua KKM Katibung Supriyanto membenarkan bahwa KKM sebagai wadah untuk mengayomi setiap madrasah yang ada di kecamatan. Akan tetapi untuk urusan pengajuan perbaikan lokal sepenuhnya diserahkan kepada pihak madrasah masing-masing. “Kalau urusan pengajuan semua sama, tergantung pada madrasah tersebut sudah mendaftarkan secara online atau tidak. Yang sudah daftar saja kadang belum tentu dapat apalagi yang tidak daftar,” kata dia saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Senin (30/10) kemarin. Supriyanto menjelaskan, upaya yang dilakukan KKM hanya sebatas mendorong pihak madrasah untuk segera mendaftar secara online. Apalagi madrasah yang sifatnya adalah yayasan, butuh pengajuan intens untuk dapat mendapatkan perbaikan lokal dari Departemen Agama (Depag). “Setelah diajukan, tinggal menunggu keputusan dari Depag soal layak atau tidaknya madrasah tersebut mendapat bantuan renovasi gedung,” ucapnya. Disinggung soal inisiatif KKM sebagai wadah yang mengayomi madrasah? Supriyanto tak berkomentar banyak. Begitu juga saat dilempari pertanyaan terkait jumlah madrasah di Katibung? Supriyanto tak tahu pasti jumlah keseluruhannya. “Waduh jumlah madrasah ada banyak, intinya kalau yang mau daftar ya daftar, kalau yang nggak mau daftar ya silahkan itu kan nanti keputusan dari pusat,” tutupnya. Sikap yang ditunjukan KKM Katibung berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan UPT Pendidikan Katibung. Meski bukan berada dibawah naungannya, namun respect patut diberikan atas peninjauan yang dilakukan unit pelaksana teknis bidang pendidikan itu. Kepala UPT Pendidikan Katibung M. Ali menjelaskan, dari hasil peninjauan yang dilakukan memang benar atap madrasah sudah rapuh dan sebagian atap berlubang. “Atapnya memang sudah ada yang rusak, kemudian kayu penopangnya dari batang kelapa yang sudah keropos,” ungkapnya usai meninjau lokasi. Orang nomor satu dilingkungan pendidikan Katibung itu mengaku tidak dapat berbuat banyak lantaran bukan kapasitas UPT untuk menyikapi hal ini. “Kami hanya meninjau saja dan berupaya melihat keadaan siswa, selebihnya tinggal bagaimana madrasah bersinergi dengan pejabat yang membawahi urusan ini,” terangnya. Pada bagian lain, Camat Katibung Sabilal berkomentar soal kerusakan atap yang mengancam 92 siswa MI Nurul Ulum. Dikatakan, harus ada sinergisitas dan komunikasi intens yang dilakukan pihak sekolah agar dapat segera keluar dari persoalan ini. “Kapasitas kami di sini adalah sebagai pelindung masyarakat, siswa yang belajar di madrasah merupakan warga Katibung. Untuk itu kami menyarankan agar pihak-pihak yang memiliki wewenang dapat duduk bersama dan menyelesaikan persoalan ini,” imbuhnya. (ver)
Sumber: