Masyarakat Keluhkan Pelayanan Bulog
GEDONGTATAAN – Masyarakat di Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan kecewa dengan pendistribusian beras dalam Operasi Pasar (OP) yang digelar oleh Pemkab Pesawaran di desa setempat, Senin (22/01).
Pelaksanaan Operasi Pasar yang di gelar oleh Pemkab Pesawaran dengan menggandeng pihak Bulog dengan menjual beras dengan harga Rp. 8.500 perkilogram ini untuk menyikapi kenaikan harga beras yang saat ini terjadi. Namun warga setempat sempat kecewa lantaran pendistribusian mengalami keterlambatan yang mengakibat warga menunggu cukup lama untuk mendapatkan beras murah tersebut.
\"Saya sedikit kecewa karena pelaksanaanya kurang baik, dimana kegiatan operasi pasar murah ini tidak teratur,” ungkap Jaya, salah seorang warga Desa Bernung, kemarin.
Hal senada juga disampaikan Ririn, warga Desa Negri Sakti, dirinya menilai panitia tidak sipa dalam menjalankan OP beras tersebut.\"Saya dapet undangan jam 07:00 WIB, namun hingga sekarang (pukul 11.00 WIB,red) pendistribusian beras belum dimulai,” keluhnya.
Dari pantauan dilapangan, massyarakat terlihat tidak tertib dalam melakukan pengamban beras dengan menggunakan kupon tersebut. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran Sam Herman menjelaskan, pihaknya telah membrikan surat pemberitahuan kepada pihak Bulog, bahwa kegiatan OP dilaksanakan pukul 07.00 WIB.tetapi kedatanganya tidak tepat waktu.
\"Surat pemberitahuan Jam 07:00 WIB, namun pihak Bulog tidak tepat waktu, dan masyarakat juga menunggu cukup lama,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menegaskan agar OP untuk selanjutnya harus dapat berjalan lebih tertib dan sesuai usulan, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik.
“Sudah telat datang, begitu datang kemasan karungnya yang 50 kilogram, padahal yang kita usulkan adalah kemasan 5, 10 dan 15 kilogram,” tuturnya.
Menurutnya, hal itu (beras kemasan 50 kilogram,red) akan menyulitkan proses pendistribusian terhadap masyarakat. “Kalau berasnya di dalam karung 50 kilogram, apa kita harus buka dulu berasnya lalu kita timbang dulu. Sebab, dalam operasi pasar ini, masyarakat hanya boleh membeli maksimal 15 kilogram,” ujarnya.
Bupati juga menghimbau, jika masyarakat menemukan beras yang tidak layak dikosumsi, maka masyarakat harus segera menukarkan beras yang tidak layak dikosumsi kepada pihak Bulog.
“Saya minta beras sudah datang sehari sebelum operasi pasar dimulai. Mereka (Bulog) minta kepada Pemda untuk bertanggung-jawab terhadap beras yang nantinya akan disimpan, dan saya pastikan, saya yang akan bertanggungjawab terhadap beras yang akan dibagi. Dan, jika menemukan beras yang kualitasnya kurang baik segera tukarkan ke pihak bulog,” tegasnya.
Dilain pihak, Kasi Penyaluran Divre Bulog Lampung Ria berkilah jika kedatangan beras dari Bulog mengalami keterlambatan. “Untuk waktu kedatangan beras, saya rasa sudah sesuai jadwal, tapi mungkin terjadi miss-komunikasi,” kilahnya. (Acp)
Sumber: