Generasi Muda “Bernas” Peduli Sesama

Generasi Muda “Bernas” Peduli Sesama

GEDONGTATAAN - Aksi bhakti sosial yang digagas Komunitas Berbagi Nasi (Bernas) Pesawaran patut diacungi jempol. Meskipun usia para pengurus dan anggotanya yang masih cukup muda, namun mereka mau meluangkan waktu untuk peduli terhadap sesama, salah satunya dengan memberikan nasi bungkus secara rutin kepada para kaum dhuafa. Menurut founder Bernas Pesawaran, Kiki Anggraini, aksi bakti sosial yang digagas pihaknya merupakan salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat, dimana dalam kegiatan tersebut, komunitas Bernas yang beranggotakan 26 orang pelajar tingkat SMA dan mahasiswa ini mengajak para generasi muda agar lebih peduli dan sensitif terhadap para kaum dhuafa maupun anak yatim dengan memulainya dari hal-hal terkecil seperti berbagi sembako, bingkisan, uang tunai hingga makanan siap saji secara rutin. \"Kegiatan ini salah satunya untuk menggerakan jiwa-jiwa sosial pemuda agar lebih peka terhadap lingkungan. Jadi apa yang bisa kita bantu harus kita bantu. Karena sejak kita lahir hingga meninggal pasti membutuhkan bantuan orang lain juga,\" ujar Kiki, Minggu (18/02). Sasaran dalam kegiatan berbagi nasi ini, menurutnya dikhususkan bagi mereka yang telah lanjut usia dan memiliki kondisi ekonomi memprihatinkan. Sebab, beberapa diantaranya yang menjadi target Bernas, yakni para lansia yang sudah tidak lagi memiliki penghasilan, bahkan ada pula yang hidup hanya sebatang kara dan keseharianya pun ditanggung oleh tetangga sekitar. \"Jadi untuk target berbagai nasi ini memang kita fokuskan pada orang-orang jompo yang sudah tidak bisa lagi untuk bekerja dan ada juga yang tidak memiliki keluarga sama sekali,\" katanya. Untuk pemberian nasi bungkus sendiri, lanjut Kiki, dilaksanakan secara rutin seusai pihaknya melakukan pertemuan dengan para anggota dan donatur yang biasa digelar di pelataran aula Masjid Islamic Center Pesawaran setiap akhir pekan. Dan untuk saat ini, Bernas Pesawaran memiliki 15 kepala keluarga diwilayah Kecamatan Gedongtaaan dan Negerikaton yang secara tetap diberikan bantuan, baik berupa makanan siap saji maupun sembako. \"Kalau nasi bungkusnya setiap minggu, dan setiap dua bulan sekali kita juga memberikan sembako kepada mereka,\" ucapnya. Sedangkan untuk donatur dalam kegiatan ini, dikatakanya berasal dari berbagai pihak mulai sumbangan anggota, hingga bantuan komunitas sosial lainnya maupun organisasi-organisasi kepemudaan dan para pemilik usaha kuliner di Kabupaten Pesawaran. \"Kita ada donatur tetapnya, ada yang memberikan bantuan berupa uang, ada juga yang memberikan nasi bungkus langsung. Kalau sumbangan dari komunitas yang berasal dari luar kota, biasanya berupa uang. Dana tersebutlah yang kita belikan nasi atau sembako,\" terangnya. Hal senda juga disampaikan founder Bernas Pesawaran lainnya, Indah Septa, bahwa selain memberikan nasi bungkus dan sembako, pihaknya juga memiliki program terbaru pada tahun ini yakni dengan melakukan penggalangan dana dari para siswa dan siswi sekolah tingkat SMA di dalam maupun luar Pesawaran yang di kemas dalam program bhakti sosial Go Helping For Yatim atau Go Tim. \"Jadi setiap tiga bulan sekali nanti kami akan melakukan penggalangan dana dan hasilnya sebagai kado bagi anak-anak yatim,\" jelasnya. Selain itu, dalam rangka memperingati hari jadi Bernas Pesawaran yang pertama pada 11 Maret 2017 mendatang, tambah Indah, pihaknya juga berencana akan menggelar kegiatan bakti sosial dengan memberikan santunan kepada 30 anak yatim piatu melalui lembaga atau yayasan yang menaungi anak-anak tersebut. \"Mudah-mudahan acaranya dapat terlaksana dan lebih banyak lagi anak muda yang bergabung dan donatur juga bertambah,\" tutupnya. Sementara itu, nenek Sawiyah warga Dusun Sukaraja VI, Desa Sukaraja Gedongtaaan saat ditemui Bernas Pesawaran merasa bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh para anggota komunitas tersebut. Sebab, menurut wanita yang mengaku lahir sebelum tahun kemerdekaan Republik Indonesia ini, selain tetangga sekitar, belum ada pihak lain yang memberikan perhatian lebih terhadap dirinya, apa lagi saat ini ia tinggal sendiri dirumah papan miliknya tanpa sanak saudara. \"Ya senang ada yang perhatian sama nenek, ada cucung-cucung (cucu, red) ini yang seminggu sekali main kesini,\" singkatnya. (CW1)

Sumber: