Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir
CANDIPURO – Intensitas hujan yang mengguyur wilayah Lamsel menyebabkan banjir merendam sekitar 20 hektar tanaman padi didua desa di Kecamatan Candipuro. Lahan persawahan yang terendam meliputi Desa Sinar Pasemah dan Desa Karyamulyasari, Kecamatan Candipuro. Akibatnya, puluhan hektar sawah terendam air setinggi tanaman padi yang masih dalam fase vegetatif usia 30 hari. Kasno (40), petani asal Dusun Sindangsari, Desa Karyamulyasari menuturkan, banjir diperkirakan menggenangi sawah petani pada Selasa (20/2) dinihari. “Senin (19/2) sore kemarin kan hujan deras, akibatnya air sungai meluap dan menggenangi sekitar 10 hektar sawah di Karyamulyasari,” kata dia kepada Radar Lamsel, Selasa (20/2) kemarin. Dijelaskan Kasno usia tanaman padi miliknya sekitar 30 hari sejak musim tanam pada Januari lalu. Luapan air sungai Way Katibung katanya tak mampu dibendung oleh tanggul penangkis hingga menyebabkan sawah terendam. “Biasanya Karyamulyasari aman dari banjir, mungkin karena curah hujan seharian akibatnya debit air tak mampu lagi dibendung oleh tanggul dan meluber,” sebut dia. Kades Karyamulyasari Warno mengamini bahwa puluhan hektar sawah milik warganya terendam banjir dari luapan sungai Way Katibung. Dia berharap ada perhatian khusus dari Instansi terkait guna mengantisipasi banjir susulan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. “Ya, lebih kurang 10 hektar sawah terendam. Kami berharap ada perhatian atau paling tidak masukan kepada para petani agar tidak kecele lantaran tanaman usia 30 hari tersebut membusuk terendam air,” kata Warno. Selain Desa Karyamulyasari, banjir juga merendam sekitar 10 hektar sawah di Desa Sinarpasemah Kecamatan Candipuro. Berbeda dengan Karyamulyasari Desa Sinarpasemeh terbilang menjadi bulan-bulanan banjir. Pasalnya lokasi persawahan tepat dialiran sungai induk Way Katibung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Timur. Terpisah, Kepala UPT DTPHP Candipuro Legiyem menjelaskan tanaman yang tengah memasuki fase vegetatif diklaim aman meski terendam banjir. Sebab kata dia pada fase tersebut padi belum mengalami pembuahan dan masih dalam masa pertumbuhan. “Kalau tidak terjadi hujan lebat lagi, kemungkinan air akan segera surut dan tanaman padi dapat dikatakan aman. Namun sebaliknya, bila datang banjir susulan kemungkinan padi terendam bakal melebihi 24 jam ini yang kami khawatirkan,” ungkapnya. Masih kata Legiyem jajarannya tengah memantau perkembangan terakhir hingga pukul 16.00 WIB sore kemarin cuaca terpantau cerah di Kecamatan Candipuro. “Lebih lanjutnya kami masih terus memantau, mudah-mudahan tidak terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan banjir diperkirakan akan surut pada Rabu (21/2 besok ‘red),” imbuhnya. Pada bagian lain Camat Candipuro Wasidi menjelaskan banjir tercatat di dua desa. Selebihnya kata dia di titik-titik rawan banjir seperti Desa Beringinkencana, Banyumas, Sidoasri tidak terendam banjir. “Ya, tadi malam memang kami monitoring ke desa-desa, salah satunya Desa Banyumas yang masuk wilayah rawan banjir namun kondisinya alhamdulillah aman. Untuk luapan tersebut hanya menggenangi persawahan tidak sampai ke pemukiman warga,” tambahnya. (ver)
Sumber: