Belasan Tahun Hidup Sebatangkara
Lansia Penderita ISPA Bakal Direlokasi ke Panti Jompo
CANDIPURO – Siti (70), warga Dusun Margosari, Desa Trimomukti, Kecamatan Candipuro yang penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bakal segera direlopkasi ke panti jompo oleh Uspika Candipuro. Wanita lanjut usia (Lansia) itu ternyata sudah belasan tahun menetap dirumah geribik berukuran 3x4 meter persegi. Tak ada kamar mandi, rumah mungil yang dibuatkan oleh warga sekitar itu hanya memiliki tempat tidur dan dapur yang dipisahkan oleh dinding geribik. Ketua Rt 02 Dusun Margosari Lamin menuturkan, sudah sepekan lansia itu tidak keluar rumah lantaran terbaring sakit. Karena tak punya sanak saudara akhirnya tetangga terdekatnyalah yang mengurus dan merawat janda yang ditinggal wafat oleh suaminya sekitar 14 tahun silam. “Kalau untuk urusan makan, beliau tidak kekurangan makanan. Sebab banyak tetangga yang berbagi rezeki kepadanya. Tetapi lantaran sakit, maka warga memutuskan melapor ke pemerintah kecamatan supaya ditindaklanjuti,” kata Lamin kepada Radar Lamsel, di Desa Trimomukti, Selasa (27/2). Berdasar laporan tersebut Kepala Puskesmas Candipuro Sunardi berencana bakal merujuk lansia itu ke panti jompo yang berada di Kecamatan Natar. Upaya itu dilakukan sebagai perhatian dari pemerintah kecamatan. “Begitu saya dapat laporan dari bidan desa, bersama pak Camat Candipuro kami langsung menjenguk kediamannya. Memang benar, bu Siti sedang dalam keadaan sakit dikarenakan faktor usia dan kekebalan tubuh yang menurun,” ujar Sunardi. Dari keterangan petugas medis, kata Sunardi, Siti mengidap Ispa yang sudah menahun, ditambah lagi ada gangguan yang tejadi pada lambung atau magh kronis. “Keterangannya sempat muntah darah, warga yang melapor berusaha agar Siti direlokasi ke panti jompo agar perawatannya lebih terjamin disana. Kalau dibiarkan diam dirumah kecil ini dikhawatirkan kondisinya akan sakit terus-menerus,” sebut dia. Hal senada dikatakan Camat Candipuro Wasidi, menurutnya solusi terbaik adalah merelokasi korban ke panti jompo. Namun sebelum itu direalisasikan Wasidi meminta warga sementara merawat korban dan biaya perawatan ditanggung olehnya. “Ya, sementara sebelum direlokasi kami sudah meminta satu orang tetangganya untuk merawat sementara, karena kondisi fisiknya menurun lansia itu mesti dibantu dalam segala hal mulai dari makan, MCK dan sebagainya,” jelas Wasidi. Mantan Sekcam Sidomulyo ini menegaskan Uspika Candipuro berterimakasih terhadap warga yang sudah melaporkan situasi semacam ini. Karenanya, setiap laporan akan langsung mendapat tindakan pertolongan pertama. “Bidan desa sudah kami instruksikan untuk memantau kondisi korban setiap harinya. Sebelum korban benar-benar direlokasi, proses relokasi juga bertahap nanti kita hubungi dulu panti jomponya baru kemudian dibawa menggunakan ambulance atau randis Camat,” terangnya. Sementara Siti menuturkan dirinya sudah belasan tahun ditinggal wafat oleh suaminya. Tak ada sanak saudara, alhasil ia hanya bertahan hidup mengandalkan belaskasihan tetangga dan masyarakat sekitar. “Rumah dibuatkan warga, nggak lama setelah rumah berdiri suami meninggal. Saat ini memang hidup sendiri, kalau makan ya masak sendiri dari beras yang diberikan pemerintah desa. kadang-kadang diberi tetangga,” ujar Siti. Sementara Kepala Pustu Trimomukti Indah Susanti menyatakan kesiapannya untuk rutin mengontrol kondisi lansia itu. Ia menjelaskan Siti juga sudah memiliki BPJS Kesehatan. “Kartu BPJS Kesehatannya sudah punya, tinggal bagaimana asupan gizi sebelum direlokasi kepanti jompo, itu sudah kami rembukan dengan para tetangga,” sebut dia. Dari Keterangan Kepala Desa Trimomukti Matius Sutrisno, Siti merupakan penduduk asli desa. Dikatakan sebelum suaminya meninggal Siti sempat pergi merantau kemudian kembali lagi ke desa dengan kondisi yang memprohatinkan. “Sempat pergi merantau kemudian kembali lagi, karena kondisinya memprihatinkan warga sepakat membangunkan tempat tinggal untuk Siti yang tak punya keluarga,” tandasnya. (ver)Sumber: