3 Hari Hilang, ABK Ditemukan Tewas
TELUKPANDAN - Tim gabungan dari Basarnas Lampung, Polairud, Sabhara Polda Lampung dan Lanal Lampung berhasil menemukan jasad Slamet (50), warga Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan yang tenggelam disekitar perairan Pulau Mahitam dan Pulau Tegal pada Senin, (26/02) lalu. Tim gabungan yang menggunakan 3 perahu karet tersebut berhasil menemukan jasad korban yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) kapal penangkap ikan Kenanga Jaya tepat pada hari ketiga proses pencarian. Dimana jasad korban ditemukan di pulau Mahitam sekitar jam 11.50 WIB. \"Ya, tadi kita bersama Polair, Shabara dan TNI -AL dengan menggunakan tiga perahu sudah mulai melakukan kembali pencarian kembali sekitar jam 07.00 WIB,\" ungkap Komandan Tim (Dantim) Basarnas Lampung, Akrim Amrullah, kemarin. Dikatakan, setelah melakukan pencarian beberapa jam, akhirnya membuahkan hasil. Tim gabungan berhasil menemukan jasad korban dalam keadaan terapung didekat tiang lampu mercusuar depan Pulau Mahitam \"Sekitar jam 11.50 WIB, tim berhasil menemukan jasad korban terapung di depan pulau Mahitam dekat tiang lampu menara mercusuar. Kalau kondisi jasad korban masih utuh, meski sudah membengkak karena sudah sekitar tiga hari terendam dalam air,\" ucapnya. Senada dikatakan Komandan Kapal 1012 Polair Pangkalan Lempasing Brigpol R. Wibowo bahwa pihaknya telah menerjunkan sekitar 35 personil sejak Senin (26/02) untuk membantu pencarian ABK Kenanga Jaya yang teggelam. \"Kita juga dibantu TNI-AL, Basarnas maupun Shabara Polda. Selama pencarian korban tidak ada kendala yang berarti dan tadi sudah kita temukan. Kemudian langsung kita evakuasi ke rumah duka,\" jelas R. Wibowo mewakili Komandan Polairud Polda Lampung, Kombes Rudi Hermanto. Sementara Camat Teluk Pandan, M Yuliardi mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan untuk mengurus asuransi korban. \"Saya sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk mengurus persyaratan klaim asuransinya,\" singkatnya. Terpisah, Sekretaris Dinas Perikanan Pesawaran Liswanah menambahkan, bahwa bergitu mendapat informasi ditemukan jasad korban, pihaknya langsung mengunjungi kediaman korban. Selain mengucapkan bela sungkawa, pihaknya langsung mengurus kelengkapan administrasi klaim asuransi bagi almarhum. \"Ya, pak Kadis dan jajaran tadi sudah dilapangan untuk mengurus asuransi nelayannya agar segera di proses untuk masuk ke Jasindo,\" jelasnya. Diakuinya, beberapan persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengurus klaim asuransi diantaranya kartu nelayan, KTP yang bersangkutan, surat kematian dan lainnya. Dimana nantinya pihak Dinas Perikanan dan Jasindo akan melakukan verifikasi dan klarifikasi mulai dari kronologis kejadian, pemberkasan hingga pengajuan klaim asuransi \"Begitu berkas persyaratan lengkap, maka dana asuransi sebesar Rp. 200 juta langsung ditransfer ke rekening yang bersangkutan melalui ahli waris,\" pungkasnya. Berdasarkan pantauan dikediaman korban, suasana haru menyelimuti kediaman korban di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan. Ratusan warga dan tetangga korban berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. Dimana korban disholatkan di Mushola Al Hikmah Desa Sukajaya Lempasing sekitar jam 14.30 WIB untuk selanjutnya diantar ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Desa Sukajaya Lempasing. (Esn)
Sumber: