Hanya Tiga Bulan, Hotmix Senilai Rp 4,9 M Berantakan

Hanya Tiga Bulan, Hotmix Senilai Rp 4,9 M Berantakan

KATIBUNG – Tiga bulan pasca dirampungkan proyek peningkatan jalan hotmix ruas Desa Babatan – Umbulbayur Kecamatan Katibung, kembali berantakan. Dirampungkan akhir Desember 2017, proyek yang menelan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Lamsel senilai Rp 4.967.987.000,-  dikerjakan oleh PT. Bumi Perkasa Kalipancur itu membuat warga Desa Babatan Kecamatan Katibung merasa dirugikan. “Jalan ini merupakan sambungan dari proyek rigid beton. Tentu saja kami kecewa karena baru tiga bulan kondisi aspalnya sudah berantakan begitu,” kata Mustarudin (40) warga Desa Babatan saat dimintai tanggapan, Minggu (11/3) kemarin. Dilanjutkan, ruas penghubung Umbul Bayur – Babatan ini sudah puluhan tahun tak tersentuh perbaikan. Kecewanya, lanjut Mustar, ketika sudah dapat perbaikan dari APBD justru kualitas yang diharapkan tak sebanding dengan nilainya. “Kalau rusak begini belum tentu dapat perbaikan pada tahun depan? Itu saja sih yang kami sayangkan, soalnya jalan ini sering menyulut protes warga akibat kondisi buruk selama puluhan tahun, masa’ baru tiga bulan sudah rusak begini” imbuhnya. Proses peningkatan jalan hotmix itu dinilai tidak tepat, sebab jalur itu merupakan pintu masuk truk-truk pengangkut batu diwilayah Katibung yang kerap melintas dengan tonase berlebih hingga 20 ton. Itu dibenarkan oleh Kades Babatan Suhartini, bahwa kerusakan hotmix pada ruas jalan itu dipicu oleh kendaraan berat. Ditambah lagi kualitas hotmix yang memang jadi sorotan warga. “Kami pernah mengupayakan agar jalan ruas Babatan sampai ke Umbulbayur dicor beton saja, tetapi sebagian malah dihotmix dan sekarang sudah kembali rusak,” terangnya. Pada bagian lain Camat Katibung Sabilal menjelaskan penyelesaian kerusakan jalan ini mesti disikapi serius. Apalagi kata dia kerusakan juga melibatkan truk-truk pengangkut batu dari pertambangan. “Ya, soal rekanan itu tanggungjawab dinas terkait. Kecamatan dalam hal ini hanya menyampaikan aspirasi masyarakat saja. Namun perlu ada sinergi juga dari truk pengangkut batu yang juga menyebabkan kerusakan jalan ini,” terangnya. Dalam waktu dekat mantan Camat Rajabasa ini bakal kembali memanggil perwakilan pertambangan batu yang kerap melintas disimpang Babatan itu. “Secepatnya kami upayakan pertemuan itu supaya ada solusi, apakah perusahaan bersedia memperebaiki bersama rekanan atau tidak,” imbuhnya. Terpisah UPT DPUPR Katibung Arifin menyebutkan jalan yang mengalami kerusakan itu satu paket dengan pekerjaan rigid beton yang sudah rampung dikerjakan oleh rekanan. “Ya, itu pelaksananya satu rekanan saja, yakni PT. Bumi Perkasa Kalipancur” sebut Arifin. (ver)

Sumber: