Komisi C Sebut Hotmix Rp 4,9 M Proyek Gagal

Komisi C Sebut Hotmix Rp 4,9 M Proyek Gagal

KATIBUNG – Peningkatan ruas jalan Babatan – Umbulbayur Kecamatan Katibung kembali disoal. Sebab, usia jalan yang baru tiga bulan dirampungkan itu sudah kembali rusak parah. Bahkan Ketua Komisi C DPRD Lamsel Sunyata mengklaim proyek yang dikerjakan oleh PT. Bumi Perkasa Kalipancur itu dianggap gagal dalam hal perencanaan. Pasalnya, hotmix tersebut satu paket dengan pembangunan rigid beton. “Proyek ini satu paket dengan rigid beton, dan setelah kami lakukan tinjauan beberapa waktu lalu, memang persoalannya sangat komplex,” kata Sunyata kepada Radar Lamsel, Senin (12/3) kemarin. Diterangkan, pihak DPUPR Lamsel kata Sunyata terbentur keterbatasan anggaran sehingga ruas jalan rigid beton hanya sedikit menyentuh Desa Babatan. Sementara sisanya, sekitar 800-an meter itu dibangun hotmix. “Kalau dibangun rigid beton dalihnya anggaran tak cukup, disisi lain masyarakat Babatan yang dirugikan karena hotmix itu tak berumur panjang. Tentu saja truk pengangkut batu sukses menyokong kerusakan jalan tersebut. Kompleks memang, jadi satu-satunya cara memang harus di rigid beton bukan hotmix,” terangnya. Politisi PDIP ini melanjutkan dalam hal ini DPUPR Lamsel mesti belajar dari kesalahan. Utamanya perencanaan pembangunan yang gampang-gampang susah. “Satu sisi kalau tidak dilanjutkan dengan hotmix dikhawatirkan masyarakat kecewa, sisi lainnya ketika sudah dibangun kemudian hotmixnya rusak juga kecewa. Matangkan lagi perencanaannya, sebab kontur tanah diareal itu juga buruk,” ungkap mantan Kades Sidoharjo ini. Tak hanya Sunyata, Anggota Komisi B DPRD Lamsel Akbar Gemilang turut menjadi pihak yang kontra atas kerusakan ruas jalan yang nominalnya nyaris tembus Rp 5 miliar itu. Bahkan Akbar berani mencaplok proyek tersebut menjadi salah satu yang terparah di Bumi Khagom Mufakat ini. “Bisa dikatakan salah satu yang terparah diantara sekian banyak peningkatan jalan yang dilakukan Pemkab. Sebab seminggu pasca dirampungkan, tanda-tanda kerusakan sudah dijumpai dijalan ini. Tiga bulan berselang usai diperbaiki alakadarnya jalan kembali berantakan dan acak-acakan,” ujar Akbar saat dimintai tanggapan. Politisi muda Partai Golkar ini mengatakan DPUPR Lamsel seyogyanya harus komitmen dalam mengawal pembangunan di tiap-tiap kecamatan. Terlebih kata dia kerangka jalan yang harusnya dibangun rigid beton malah disambung dengan hotmix, artinya perlu perencanaan yang matang. “Warga Babatan dan Katibung pada umumnya mengenal jalan ini sebagai jalan poros juga jalan lama. Bertahun-tahun menantikan perbaikan dan sudah kembali rusak. Semua pihak harus memikirkan termasuk truk milik perusahaan yang melintas juga harus punya kontirbusi untuk perbaikannya, juga rekanan jangan lepas tangan dan pura-pura nggak tahu,” tandasnya. (ver)

Sumber: