Akses Penghubung Dua Kecamatan Putus Diterjang Banjir

Akses Penghubung Dua Kecamatan Putus Diterjang Banjir

Warga Way Sulan dan CandipurO Nyebrang Pakai Bambu

WAYSULAN – Gorong-gorong di Desa Pamulihan, Kecamatan Way Sulan yang merupakan penghubung dengan Kecamatan Candipuro , Senin (12/3) kemarin akhirnya putus tersapu banjir. Akibatnya, kendaraan roda dua maupun roda empat tak dapat melintas. Warga didua kecamatan itu harus bertumpu pada sebilah bambu untuk menyebrang. Sumiati (37), warga Desa Karyamulyasari, Kecamatan Candipuro yang paling merasakan dampaknya. Sebab, dalam kesehariannya ia kerap mengantar anak-anaknya sekolah di Desa Pamulihan, Kecamatan Way Sulan. “Ini sudah yang kesekian kalinya rusak akibat banjir. Kerusakan kali ini adalah yang terparah. Parahnya lagi, saya beserta anak-anak harus berjalan diatas bambu untuk sampai kesekolah,” kata Sumiati kepada Radar Lamsel, kemarin. Ibu dua orang anak ini tak ingin berandai-andai, pintanya sangat sederhana. Ia hanya berharap ada kepedulian pemerintah terhadap kerusakan tersebut, dengan mengembalikan kondisi jalan seperti semula agar anak-anak didesa bisa lancar bersekolah. “Anak-anak disini (Karyamulyasari ‘red) banyak juga yang sekolah di Pamulihan. Semoga cepat diperbaiki, kalau orang dewasa yang berjalan diatas bambu kami nggak khawatir. Tapi kalau anak usia 7 – 8 tahun yang melintas bagaimana?,” ucapnya balik bertanya. Lumpuhnya akses tersebut dibenarkan oleh Kades Pamulihan Saparudin. Dijelaskannya, sudah beberapa kali gorong-gorong itu ambruk dihantam banjir. Kali ini banjir turut menghanyutkan sebagian badan jalan. “Walah, sudah berkali-kali gotong royong mas. Sudah banyak juga yang kunjungan tapi memang belum diperbaiki total karena mungkin masih proses,” ujarnya saat dikonfirmasi. Sementara waktu, Saparudin dan warganya baru bisa menyediakan bambu untuk warga melintas. Sebab sebelumnya, sebilah batang kelapa yang dijadikan sebagai penghubung juga turut hanyut terbawa arus. “Sudah tiga kali batang pohon kelapa yang digunakan untuk nyebrang disapu banjir. Dalam waktu dekat kami upayakan gotong royong lagi supaya pijakan atau tumpuan jembatan aman untuk dilewati,” imbuhnya. Terpisah Camat Way Sulan Tri Mujianto menuturkan realisasi perbaikan total pada gorong-gorong itu diprediksi akan dilangsungkan pada April mendatang. “Prediksinya memang antara Maret dan April, tapi kemungkinan bulan depan (April ‘red) karena ada kemungkinan pembangunannya berbarengan dengan peningkatan ruas jalan Karang Pucung,” kata dia. Orang nomor satu di Way Sulan ini mengatakan keterangan realisasi itu didapat dari DPUPR Lamsel. Sebab katanya, proyek tersebut juga sudah dilelang, namun Tri Mujianto belum tahu secara mendetail siapa yang menjadi pelaksananya. “Kemungkinan bulan depan, mudah-mudahan tidak meleset. Kalau lelang sepertinya sudah dan ada indikasi pembangunannya bersamaan dengan peningatan ruas jalan dan gorong-gorong,” tandasnya. (ver)

Sumber: