Tinggi Air Terus Meningkat, 40 KK Mulai Diungsikan
Dinsos Lampung dan Polres Lamsel Berikan Bantuan
SRAGI – Bencana banjir yang melanda Kecamatan Sragi mengundang perhatian Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung. Senin (12/3) kemarin. Dinsos Pemprov Lampung memberikan bantuan kepada korban banjir luapan Sungai Way Sekampung di Dusun Umbulbesar, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarji Saeni mengatakan, bantuan tersebut merupakan upaya Dinas Sosial dalam menaggulangi bencana banjir yang terjadi di provinsi Lampung sejak Januari hingga Maret. “Dinas sosial provinsi memberikan bantuan buffer stock di 15 kabupaten se Provinsi Lampung, salah satunya Kabupaten Lampung Selatan,” kata dia kepada Radar Lamsel di lokasi banjir, Senin (12/3). Selain itu, ia juga menerangkan bahwa setiap kabupaten/kota juga telah memiliki persedian cadangan beras untuk penanggulangan bencana. “Masing-masing kabupaten mendapat 100 ton beras. Saya harap bantuan beras tersebut dapat tersalurkan kepada masyarakat sebagaimana dengan ketentuan yang berlaku,” ucapnya. Masih dari Sumarji, untuk setiap desa yang rawan bencana Dinsos Provinsi Lampung telah membentuk Kampung Siaga Bencana (KSB) dengan anggota masing-masing desa sebanyak 60 orang. “Ya, saya menghimbau kepada aparat Desa Bandar Agung secepatnya mengusulkan pelatihan KSB, mengingat di desa ini selalu jadi langganan banjir,” terangnya. Selain Dinsos Provinsi Lampung, Kapolres Lamsel AKBP M. Syarhan juga memberikan bantuan logistik kepada korban banjir. Selain itu, Polres Lamsel juga menerjunkan 50 personilnya untuk melakukan pengamanan dilokasi banjir di Dusun Umbulbesar, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi. “Selain memberikan bantuan logistik, Polres Lamsel juga akan memberikan bantuan baju layak pakai untuk korban banjir,” kata mantan Kapolres Pesawaran ini dilokasi banjir, kemarin. Dikonfirmasi terpisah, Camat Sragi Bibit Purwanto mengatakan, sampai pada hari Senin (12/3) ketinggian air terus miningkat hingga 120 centimeter. Sejauh ini pengungsi sudah mencapai 40 kepala keluarga. “Atas nama masyarakat Sragi saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Lampung yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Sragi,” pungkasnya. Disisi lain, Luapan Sungai Way Sekampung semakin tinggi. Hingga Senin (12/3) kemarin, ketinggian air mencapai 70 - 120 sentimeter atau mencapai dada orang dewasa. Hal ini membuat pihak sekolah dasar (SD) diwilayah Sragi berinisiatif meliburkan murid-muridnya untuk sementara waktu. Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Provinsi Lampung Antoni Imam mengatakan, akibat banjir banyak anak-anak sekolah terpaksa diliburkan. “Jangan sampai kegiatan belajar mereka terhambat karena banjir. Dalam hal ini di harapkan Dinas Pendidikan dapat ikut andil, membuka posko belajar,” katanya saat ditemui Radar Lamsel dilokasi banjir Dusun Umbulbesar, Desa Bandaragung, kemarin. Tak hanya bidang pendidikan, lanjut Imam, banjir yang melanda Dusun Umbulbesar juga mengakibatkan petani tambak terancam merugi karena tambak mereka diterjang banjir. “Selain itu di umbul besar ini banyak petani tambak yang terekana damapak banjir. Penanggulangannya diserahkan kepada Dinas Perikanan. Intinya semua dinas harus ikut action dalam bencana ini dengan dikomandoi BNPB,” lanjutnya. Antoni mengingatkan bahwa bencana dikecamatan Sragi merupakan hal yang serius. Ia pun meminta penanganan dalam bencana alam yang sudah terjadi selama sepekan harus segera ditangani semua dinas di Kabupaten Lamsel. “Baiknya tak hanya BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Dinas Sosial (Dinsos) saja yang terlibat dalam penanggulangan bencana ini, dinas lain juga harus ikut andil,” katanya . Munah (51) salah satu petani tambak mengaku mengalami kerugian sebesar Rp. 5 juta akibat bencana banjir yang terjadi sejak satu minggu yang lalu. “Tambak saya jebol diterjang banjir akibatnya udang tak bisa dipanen,” tuturnya. Camat Sragi Bibit Purwanto mengatakan untuk saat ini bantuan yang datang untuk korban bencana banjir telah diterima oleh warga di wilayah itu. Bantuan yang datang itu berupa logistik, tenda tempat tinggal dan obat-obatan. “Sampai saat ini bantuan yang datang berupa logistik dan tenda. Tadi (kemarin’red) bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) rencananya juga akan turun,” pungkasnya.(Cw1)Sumber: