Diskes Klaim Stok Obat Aman di Posko Kesehatan

Diskes Klaim Stok Obat Aman di Posko Kesehatan

  • BPBD : Belum Bisa Diprediksi Kapan Air Surut

  • IDI Lamsel dan Laskar Merah Putih Berikan Bantuan

KALIANDA – Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Selatan memastikan pasokan obat untuk para korban banjir Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi aman. Bahkan, pihaknya mengklaim jika penyakit yang di derita para korban mampu ditangani petugas medis yang terdapat pada posko kesehatan. Hal ini ditegaskan Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Lamsel dr. Media Apriliana saat dikonfirmasi Radar Lamsel, kemarin. Menurutnya, penyakit yang mendominasi para pengungsi adalah penyakit kulit, demam dan gejala tekanan darah menurun. Ini merupakan dampak dari lingkungan yang lembab dan kurang bersih. “Kami sudah mengantisipasinya dengan menyediakan stok obbat-obatan di posko kesehatan. Semua obat-obatan untuk menangani penyakit yang dimungkinkan di derita oleh para pengungsi tersedia dan kami pastikan aman. Bahkan, mereka tidak perlu dirawat ke rumah sakit karena bisa rawat jalan,” ungkap Media. Meski demikian, Diskes juga telah melakukan koordinasi dengan jajaran RSUD dr. Bob Bazar mengenai penanganan dampak kesehatan bagi para pengungsi. Sehingga, apabila ada warga korban banjir yang perlu perawatan medis lanjutan bisa segera ditangani. “Bahkan, Direktur RSUD Bob Bazar juga sudah bersedia memberikan perawatan dengan cepat kalau saja ada korban banjir yang perlu mendapat perawatan. Untuk sekarang ini, kondisinya bisa kami katakan masih kondusif,” tutupnya. Terpisah, Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerta, SE mengatakan, pihaknya juga terus memantau kondisi terkini para pengungsi banjir luapan Sungai Way Sekampung pada tenda pengungsian yang telah didirikan selama sepekan terakhir. Bahkan, berbagai kebutuhan pokok para pengungsi juga terus diberikan. “Hari ini ada 8 item kebutuhan pokok yang kami berikan untuk para pengungsi di tenda BPBD. Diantaranya adalah kitchen set, peralatan dapur, 1,5 ton beras, peralatan sekolah dan berbagai jenis makanan siap saji. Berbagai kebutuhan ini untuk para pengungsi selama dipengungsian,” ungkap Ketut. Pihaknya juga belum bisa memprediksi kapan genangan air akan surut. Bahkan, sejauh ini total nilai kerugian material juga belum dapat dipastikan. Sebab, khawatir banjir susulan akan terjadi lagi mengingat intensitas hujan masih tinggi dalam waktu beberapa hari terakhir. “Kalau melihat yang sudah-sudah, banjir langganan ini bisa terjadi sampai dengan 10 hari baru surut. Tetapi, kalau hujan masih terjadi kita juga tidak bisa mengiranya sampai kapan bakal surut. Yang pasti, apa yang menjadi kebutuhan para warga yang rumahnya tergenang akan kami sediakan selama air belum surut,” lanjutnya. Namun sayangnya, langkah kongkret belum bisa diambil BPBD Lamsel untuk menanggulangi banjir yang menjadi langganan wilayah tersebut hampir setiap tahun. Sebab, kondisi lingkungan yang berada di bantaran tanggul Sungai Way Sekampung. “Mungkin nanti bersama leading sektor terkait akan dikaji dulu. Kita belum bisa bicara lebih jauh. Memang benar mereka ini menjadi daerah yang langganan banjir setiap tahun. Itu karena lingkungan mereka ini sangat dengat dengan tanggul Way Sekampung,” tukasnya. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lamsel dan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Lampung bersama Laskar Merah Putih (LMP) Lamsel meninjau lokasi banjir sekaligus memberikan bantuan sosial di Desa Pulau Tengah, Kecamatan Palas dan Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi, Rabu (14/3) kemarin. Ketua LMP Lamsel Syaifulloh, SH..M.Si mengatakan bahwa kunjungan tersebut sebagai bentuk kepedulian dari IDI, PDUI dan LMP. Tujuannya untuk melihat secara langsung kondisi banjir yang menggenai dua wilayah itu. “Kegiatan baksos ini adalah sebagai bentuk kepedulian kami (IDI, PDUI dan LMP red) kepada korban banjir. Bantuan diserahkan lansung kepada camat dan kepala desa” kata Syaifulloh kepada Radar Lamsel dilokasi pengungsian. Dalam menyerahkan bantuan korban banjir, IDI Lamsel dan PDUI Lampung serta LMP Lamsel memberikan berbagai kebutuhan para pengungsi. Diantaranya obat-obatan, makanan, susu bayi, biskuit, dan baju layak pakai. “Selain itu kami juga menyiapkan bantuan medis yang bersiaga selama 24 jam diposko kesehatan,” ujarnya. Sementara Ketua IDI Lamsel dr. Wahyu Wibasana mengatakan terkait banyaknya keluhan penyakit kulit (gatal-gatal’red) yang dialami para pengungsi, ia menghimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan air banjir yang sudah tercemar. “Terutama bagi anak-anak, kami harap orang tua dapat memantau kegiatan mereka agar dapat mengurangi bermain air. Untuk meminimalisir, kami juga memberikan bantuan sabun anti septik untuk para pengungsi,” ujarnya. Camat Sragi Bibit Purwanto mengatakan sampai dihari kesembilan bencana banjir, kebutuhan sembako para pengungsi masih tercukupi. Sementara untuk kebutuhan konsumsi para pengungsi telah disiapkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Lamsel. “Kebutuhan makan para pengungsi telah disiapkan didapur umum. Sampai hari bantuan untuk pengungsi terus mengalir,” ucapnya. Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa mengatakan akibat curah hujan yang terjadi selama satu pekan terakhir, terdapat ribuan hekatr lahan tanaman padi di Kecamatan Palas terendam banjir. “Selama dua pekan ini sebanyak 1.927 hektar tanaman padi yang terendam,” tuturnya. Dijelaskan Agus, dampak banjir yang terjadi sejak 20 Februari hingga 13 Maret, tercatat sebanyak 3.736 hektar tanaman padi yang terendam banjir di Kecamatan Palas. “Dari total 7.200 hektar tanaman padi, 3.736 hektar diantaranya terendam banjir, dan yang puso 807 hektar. Kemungkinan puso akan bertambah karena debit air hingga saat ini terus bertambah,” pungkasnya. Sebelumnya, sudah sepekan bencana banjir yang melanda Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi berlangsung. Hingga Selasa (13/3) kemarin, banjir masih setinggi sekitar 80-120 meter. Puluhan rumah warga masih tergenang banjir dan ditinggal pemiliknya mengungsi ke posko yang disiapkan Pemkab Lamsel. Hingga saat ini total rumah yang tergenang banjir sebanyak 60 rumah. Banjir melanda Dusun Umbur Besar, Desa Bandar Agung. Untuk menjaga situasi rumah warga yang dilanda banjir, jajaran kepolisian dan TNI masih berjaga dilokasi banjir. (idh/cw1)

Sumber: