Penanganan Banjir Bandang Harus Intensif
KALIANDA – Musibah banjir bandang yang baru-baru ini melanda Kota Kalianda menjadi topik dalam pembahasan rapat koordinasi (rakor) rutin bulanan Kecamatan Kalianda yang digelar di aula kecamatan setempat, Rabu (11/4) kemarin. Para peserta rakor meminta penanganan persoalah tersebut harus dilakukan secara intensif, cepat dan tepat. Para kepala desa (kades) yang hadir meminta pemerintah cepat dalam melakukan perbaikan infrastruktur pasca banjir. Selain itu, mereka juga meminta agar dilakukan reboisasi (penghijauan’red) di bagian hulu Gunung Rajabasa. Seperti yang disampaikan Kades Kesugihan Mukhlisin dalam rakor tersebut, dia menganggap pohon kayu yang pernah ditanam sebagai penahan air di atas desanya sudah beralih fungsi menjadi tanaman buah seperti coklat dan lain-lain. Hal tersebut, dianggap menjadi salah satu penyebab banjir bandang. “Semestinya KPH Rajabasa bisa menegur pemilik lahan. Karena, saat ini di lahan register saja banyak alih fungsi. Bukan lagi tanaman kayu, tapi tanaman yang tidak memiliki daya serap air,” kata Mukhlisin. Sementara Kades Hara Banjarmanis Zulkarnaen mengharapkan, dinas terkait bisa segera turun memperbaiki infrastruktur di desa yang berdampak banjir. Sebab, sejumlah drainase dan jalan rusak akibat musibah tersebut. “Kita jangan fokus di hulu tapi hilirnya tidak difikirkan. Maka, kami harap perbaikan infrastruktur yang rusak juga bisa segera dilakukan secepatnya,” tegasnya. Petugas KPH Rajabasa Wahyudi yang hadir dalam rakor tersebut memastikan, kawasan hutan Rajabasa bisa dikatakan masih aman. Dia menyebut, jika tidak ada hutan yang gundul. Banjir bandang yang belum lama ini melanda Kota Kalianda, karena intensitas hujan yang cukup deras. “Apalagi kami selalu melakukan penanaman pohon kayu setiap tahunnya. Seperti tahun kemarin saja, ada 25 ribu batang pohon kayu yang kami tanam di Gunung Rajabasa,” kata Wahyudi. Meski begitu, KPH Rajabasa siap memfasilitasi desa yang ingin melakukan penghijauan di sekitar Gunung Rajabasa. Pihak desa, diminta segera membuat proposal ke KPH untuk penyediaan pohon kayu. “Berapapun jumlahnya akan kami siapkan nanti di November. Tapi, proposalnya harus diajukan dari sekarang. Untuk hutan yang ada diluar kawasan bisa kami sediakan bibit pohon Sengon, Cempaka dan Akasia. Sementara yang berada di dalam hutan kawasan, akan kami siapkan bibit pohon Duren, Alpukat, Pala dan Pete,” pungkasnya. Sementara itu, Camat Kalianda Erdiansyah, SH, MM menjelaskan, para aparatur desa diminta untuk segera mengajukan proposal berkenaan dengan bantuan pohon kayu ke KPH Gunung Rajabasa. Selain itu, penghijauan di sekitar mata air juga harus di jaga. “Kira-kira desanya berada di kawasan Gunung Rajabasa bisa segera melihat kondisi disana. Kalau memang minim pohon kayu langsung saja membuat proposal. Nanti, kita akan lakukan penghijauan secara bersama-sama,” terang Erdi. Selain itu, lanjutnya, para kades juga diminta melakukan pendataan rumah warga yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Sehingga, bisa diketahui jumlah rumah yang dianggap menyalahi aturan sebagai laporan ke kabupaten. “Himbau dulu warga agar pindah dan tidak membangun di wilayah DAS. Untuk kedepannya, kita akan koortdinasi kan dengan kabupaten. Apakah ada bantuan untuk relokasi rumah atau seperti apa. Yang pasti, kita sudah pegang data kalau pun rencana itu bakal dilakukan,” pungkasnya. (idh)
Sumber: