UBK Asih Agung Produksi Sabun Siger Clean

UBK Asih Agung Produksi Sabun Siger Clean

PALAS – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transimgrasi (DPDTT) RI memberikan bantuan kepada Usaha Bersama Komunitas (UBK) Asih Agung Jaya Desa Bumiasih, Kecamatan Palas. Kini, kelompok tersebut telah meluncurkan produk sabun yang diberi nama Siger Clean. Ketua UBK Asih Agung Jaya, Sartini mengatakan, program UBK itu dibangun dan dikelola bersama oleh komunitas masyarakat desa yang terdiri dari tiga desa di Kecamatan Palas, yakni Desa Bumiasih, Baliagung, dan Tanjungjaya. Dimana, UBK beranggotakan sebanyak 22 orang mampu menghasilkan produksi sabun yg diberi nama Siger Clean. “Kita memproduksi sabun ada tiga jenis, yakni sabun cairan pencuci piring, detergent untuk pakaian dan cream detergent untuk piring dan baju dalam botol gelas. Untuk harga bisa terjangkau oleh masyarakat dan tidak terlalu mahal,”kata Sartini, Selasa (22/12). Membuat sabun, menurut Sartini tidak membutuhkan waktu yang lama. Setelah dilatih selama dua bulan dari tenaga pendamping yang ditunjuk Kementerian DPRTT RI, anggota bisa menghasilkan masing-masing jenis sabun sebanyak 500 pcs dalam waktu dua hari. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya bimbingan dari Kementerian DPDTT RI. Sekarang kami bisa memiliki usaha bersama dan hasilnya masih kita pasarkan di tingkat lokal. Mudah-mudahan, ini bisa berkembang dan terjual hingga ke luar daerah,”harapnya. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Lamsel, Drs. Edy Firnandi, M.Si mewakili Pejabat Bupati Lamsel Hi. Kherlani, SE, MM mengatakan, Kementerian DPDTT RI meluncurkan program pemberdayaan ekonomi dan telah dilaksanakan di 100 Desa yang tersebar di 36 Kabupaten dan 19 Provinsi se-Indonesia. Sedangkan, di Lampung hanya Kabupaten Lamsel yang mendapatkan program tersebut. “Harapannya, ini bisa menyejahterakan masyarakat dan produksi sabun ini akan kami pamerkan ditingkat Kabupaten maupun Provinsi maupun Nasional. Yang jelas, sabun ini merupakan program unggulan yang memberikan peluang dan akses bagi masyarakat desa dalam meningkatkan produktivitas sekaligus merebut nilai tambah ekonomi,” kata Edy Firnandi. (gus)

Sumber: