Zainudin Bagi-bagi Kursi Roda di Palas

Zainudin Bagi-bagi Kursi Roda di Palas

Bocah Spinal Cord di Candipuro Juga Dapat Bantuan

PALAS – Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan terus menunjukan rasa kepedulian kepada masyarakat Lampung Selatan yang menderita lumpuh. Hal tersebut dibuktikan dengan diserahkannya bantuan kursi roda kepada penyandang disabilitas atau lumpuh di Kecamatan Palas, Sabtu (28/4). Orang nomor satu di Lampung Selatan ini, mengunjungi 6 desa yaitu, Desa Sukaraja, Sukamulya,  Bangunan, Palasaji, Palaspasemah, dan Palasjaya. Dari 6 desa itu, terdapat 8 warga yang menerima bantuan  tersebut salah satunya Kayatun (71), warga Dusun 4, Desa Palasjaya yang menderita lumpuh sejak 8 tahun lalu akibat terkena stroke. “Semoga bisa berguna dan bermanfaat ya bu,” kata Zainudin. Didampingin keluarganya, Kayatun mengungkapkan rasa bahagianya atas  bantuan yang diberikan oleh Bupati Lampung Selatan itu. “Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati, sekarang untuk keluar rumah jadi tidak terlalu sulit,” ungkapnya. Penerima bantuan lainnya adalah, Niki Prasetyo (27), warga Dusun 1, Desa Palasjaya menderita lumpuh sejak lahir, Suriyo (18) warga Dusun 5 Desa Palasjaya menderita lumpuh sejak lahir, Lekap (80) warga dusun 2 Desa Palas Pasemah lumpuh sejak 3 tahun lalu. Kemudian Puasa (71), warga Dusun 1, Desa Palasaji menderita lumpuh sejak 4 tahun lalu, Dwi Rizki (17) warga Dusun Citajaya Desa Bangunan menderita lumpuh sejak umur 6 bulan, Ida Wati (36) warga Dusun kediri Desa Sukamulya menderita lumpuh sejak 7 tahun lalu dan Aisah (71) warga Dusun 3 Desa Sukaraja mederita lumpuh sejak 7 tahun lalu. Zainudin menghimbau kepada seluh masyarakat agar bisa memberikan informasi bila melihat masyarakat yang lumpuh dan tidak mampu. “Saya berharap masyarakat bisa menjadi sumber informasi, bila ada warga yang lumpuh dan tidak mampu bisa dilaporkan kepada  Camat. Dan nanti kami berikan bantuan kursi roda,” harapnya.     Sementara bantuan untuk penderita lumpuh dan warga tak mampu juga dibagikan di Kecamatan Candipuro. Giliran penderita spinal cord ( jaringan saraf) Ahmad Aryadi (7) warga Dusun Titinangi, Desa Campangtiga, Kecamatan Sidomulyo mencicipi bantuan dari Bupati Lamsel Zainudin Hasan. Melalui Dinas Kesehatan Lamsel, kurun waktu sebulan terakhir intensitas bantuan penderita lumpuh terus berdatangan. Baik berbentuk kursi roda maupun berupa santunan untuk meringankan beban si penderita. Kepala Upt Puskesmas Sidomulyo dr. Rocky Sihombing mengatakan, Ahmad Aryadi menderita spinal cord pasca jatuh dari sepeda empat tahun lalu. kondisi kemiskinan menyebabkan bocah tujuh tahun itu hanya bisa diam dirumah geribik. \" Instruksi dari Bupati Lamsel diteruskan Kasdiskes Lamsel dr. Jimmy B. Hutapea untuk mendata setiap warga sakit yang memang layak dibantu. Bersama Camat kami salurkan bantuan untuk meringankan beban korban,\" kata Rocky kepada Radar Lamsel, Sabtu (28/4) pekan lalu. Lebih jauh Rocky menjelaskan, secara medis bahwa penyakit yang diderita korban sebagau gangguan jaringan saraf seperti kabel putih yang memanjang dari medula oblongata turun melalui tulang belakang. \" Kasus yang dialami Aryadi ini disebabkan kecelakaan, menurut pengakuan korban ia terjatuh saat bermain sepeda tiga tahun lalu. Lantaran salah dalam penanganan awal maka efek dari kecelakaan itu berbuah spinal cord. begitu,\" katanya lagi. Masih kata Rocky, apabila terdapat warga dengan kondisi yang memprihatinkan dan juga disebabkan faktor ekonomi maka sebaiknya aparat desa melapor ke Uspika untuk tindakan selanjutnya. Kami berharap koordinasinya,\" imbuhnya. Sementara Camat Sidomulyo Eko Irawan yang juga ikut menyatroni kediaman bocah malang itu mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa laporan dalam seminggu terakhir utamanya soal oenderita lumpuh nan miskin. \" Kalau ada laporan kami pasti turun langsung kelokasi, namun bila tak ada yang memberitahu maka kami juga kesulitan dalam upaya pendataannya. Untuk itu 16 desa kami instruksikan berkomunikasi soal kasus sosial dan kesehatan ini,\" terangnya. Patauan Radar Lamsel, selain mengalami spinal cord, kondisi hunian Aryadi jauh dari kata layak. Itu tergambar dari beberapa penopang atap yang lapuk dan dinding rumah yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Kades Campangtiga Masri Efendi membenarkan bocah malang itu merupakan salah saty warganya. diketahui ia tinggal bersama kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai buruh tani, Terkait hunian yang tak layak, Masri beralasan sudah merekomendasikan agar mendapat bantuan bedah rumah. \" Ya kebetulan warga kami,\" ujarnya. (CW1/ver)

Sumber: