Masuki Musim Panen, Harga Gabah Merosot

Masuki Musim Panen, Harga Gabah Merosot

PALAS – Musim panen padi di Kecamatan Palas akan segera tiba. Namun sejak empat hari terakhir, harga gabah ditingkat petani mulai merosot. Turunya harga gabah tersebut dikarenakan tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari terahir. Pantauan Radar Lamsel, di Kecamatan Palas terdapat enam desa masuk masa panen yaitu; Desa Bumidaya, Tanjungjaya, Bumiasih, Bumirestu, Bumiasri dan Pulaujaya. “Harga gabah sekarang turun menjadi Rp 3.800 per kilogramnya. Padalahal sebelumnya harga gabah mencapai Rp4.400,” kata Ngadikin (48) petani Dusun Semarang, Desa Bumidaya saat ditemui di sawahnya, Rabu (2/5) kemarin. Ngadikin menerangkan, merosotnya harga gabah tersebut lantaran disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga gabah di pabrik penggilingan padi lambat dikeringkan. “Akibatnya gabah yang berada digudang sulit dikeringkan. Kalau merugi sih tidak, tetapi pendapatan jadi berkurang,” tambahnya. Hal senada juga diungkapkan Juminten (52) petani Dusun Semarang Desa Bumidaya. Ia mengtakan, sebelumnya harga gabah Rp 4.500 turun menjadi Rp 4.000 per kilogram. Sedangkan untuk gabah kering Rp 4.500. “Tapi kalo saya cuma bisa pasrah, yang penting gabahnya cepat laku,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Uni Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa menerangkan, harga gabah kering panen (gkp) saat ini diangka Rp 3.800- Rp 4.000 perkilogram. “Gabah panjang saat ini Rp 4.000, sedangkan gabah bulat Rp 3.800. Pekan ini setiap hari harganya turun Rp 100. Padahal minggu kemarin harganya mencapai Rp 4.400,” terangnnya. Lebih lanjut Agus menjelaskan, turunnya harga gabah, selain faktor cuaca juga disebakan karena panen  padi di Kecamatan Palas bersamaan dengan kecamatan lain. “Saat ini di Kecamatan Way Panji dan Sidomulyo juga sedang panen raya. Mungkin itu juga yang menyebabkan harga turun,” pungkasnya. (Cw1)

Sumber: