Zainudin Harapkan Sinergitas dengan Gubernur Baru

Zainudin Harapkan Sinergitas dengan Gubernur Baru

PENENGAHAN – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung resmi bergulir, Rabu (27/6) kemarin. Pesta demokrasi rakyat Lampung ini pun terlihat hampir di seluruh desa. Masyarakat yang memiliki hak pilih pun tak mau ketinggalan pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) demi menetukan pilihannya. Di pesta demokrasi ini, rupanya Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum juga ikut menyuarakan pilihannya. Orang nomor satu di bumi Khagom Mufakat ini mengunjungi TPS 02 yang berada di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, sekitar pukul 19.00 WIB, kemarin. Zainudin mengunjungi TPS di desa kelahirannya itu dengan memaki topi dan mengenakan kemeja putih. Kedatangan Zainudin itu pun disambut warga yang senang dengan kedatangannya. Usai melakukan pencoblosan, Zainudin mengutarakan harapan pada Pilgub Lampung dihadapan awak media. Zainudin, meminta masyarakat belajar dewasa dalam berdemokrasi. Karena ini adalah pesta rakyat yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali adalah sesuatu hal yang biasa. “Jangan membabi-buta dan gelap mata. Siapapun pemenangnya, gubernur terpilih adalah milik rakyat,” katanya. Dihadapan awak media, Zainudin juga mengutarakan keinginannya supaya rakyat Lampung bisa mendapatkan gubernur yang bisa berkoordinasi dengan kabupaten dan pusat. “Paling tidak, ada sinergitas, karena zaman sekarang ini sulit membangun sebuah negeri. Apalagi daerah kita (Lampung Selaran’red) begitu luas,” katanya. Zainudin melanjutkan, rentang jalan provinsi yang begitu panjang, jika tidak ada koordinasi maka akan sulit mengetahui mana letak jalan kabupaten dan jalan provinsi. “Dan kita tidak mungkin bahwa ini bukan jalan kita, ini jalan provinsi, tidak mungkin begitu. Walaupun itu bukan tugas kabupaten, tetap kita tanggungjawab,” katanya. Adik kandung Ketua MPR RI ini mencontohkan, seperti SMA yang ditarik ke provinsi, setiap kepala sekolah diminta bisa menerima kunjungan kepala daerah dan camat yang datang di sekolah yang diurus oleh provinsi. Menurut Zainudin, hal ini dilakukan agar pihaknya bisa melihat kondisi kesehatan dan melihat berjalannya sistem belajar-mengajar. “Jadi kepala sekolah jangan takut, karena kami ingin melihat kondisinya.  Kalau ada yang kejang-kejang, sakit, misal ada yang meninggal masa tidak bisa datang, tidak boleh. Ujian paket juga seperti itu, kepala skeolah banyak ketakutan kita kunjungi. Padahal kita ingin melihat baik apa tidak, karena gubernur tak mungkin datang sendiri,” jelasnya. Zainudin berharap, pemilihan gubernur ini menjadi yang terbaik. Ajang ini juga bisa dijadikan cerminan menuju 2019, karena saat ini belum ada calon presiden yang ditetapkan. “Saya kira orang-orang akan mengacu hasil pemilihan walikota, bupati dan gubernur. Insya Allah ini menjadi cerminan kedepan di 2019, kita juga mendapat kepala negara yang baik,” pungkasnya. (rnd)

Sumber: