Terhalang Kabut, Pos Pantau Amati GAK Melalui Seismograf

Terhalang Kabut, Pos Pantau Amati GAK Melalui Seismograf

RAJABASA – Terhitung sampai saat ini, sudah 6 hari pihak Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak bisa melakukan pengamatan terhadap gunung api berstatus aktif itu. Pasalnya, uap air laut masih menutupi GAK sehingga menyulitkan pihak pos pantau untuk melakukan pengamatan secara visual. Kepala Pos Pantau GAK Andi Suwardi mengatakan, meski tak bisa melakukan pengamatan kondisi GAK secara visual, pihaknya masih memiliki metode lain untuk mengamati kondisi GAK melalui seismograf. “Karena masih terhalang kabut, jadi untuk memastikan kondisinya kami memantau melalui seismograf,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (1/7) kemarin. Andi menerangkan, satu-satunya kesempatan untuk mengamati kondisi GAK yaitu ketika cuaca hujan. Andi memprediksi cuaca hujan akan mulai turun dalam waktu dekat. “Mudah-mudahan Juli - Agustus ini sering turun hujan, dengan begitu GAK akan cepat terpantau kembali,” katanya. Diberitakan sebelumnya, Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargopancoran, Kecamatan Rajabasa menyatakan kemungkinan asap sisa erupsi di GAK masih berlangsung. Demikian yang dikatakan Kepala Pos Pantau Gak Andi Suwardi ketika dikonfirmasi Radar Lamsel, Kamis (28/6) kemarin. Andi mengatakan, dari pengamatan terakhir, GAK masih mengeluarkan asap tipis yang memiliki tinggi sekitar 50 meter. Andi juga menyebutkan kemungkinan lain dibalik keluarnya asap tipis setinggi 50 meter itu. Pasalnya, GAK sekarang ini memiliki status sebagai gunung api yang aktif. “Kalau kemungkinan ada, karena aktifitas gunung berapi memang seperti ini, pasca erupsi ketinggian asap mencapai 50 meter. Sebelum erupsi atau dalam kondisi normal, tinggi asap hanya 25 meter yang berasal dari kawah,” katanya. Ketika menghadapi kondisi seperti ini, Andi mengatakan pihaknya memang kesulitan memantau aktifitas GAK secara visual karena tertutup kabut dari uap yang ditimbulkan oleh air laut. “Ya pakai teropong, alatanya ada. Tapi tidak bisa tembus karena terhalang kabut,” katanya. (rnd)

Sumber: