Tiga Tahun Kasus Stunting di Lamsel Meningkat

Tiga Tahun Kasus Stunting di Lamsel Meningkat

KALIANDA - Angka kasus stunting (anak tumbuh kerdil) di Kabupaten Lampung Selatan selama kurun waktu tiga tahun (2015-2017) meningkat. Itu terungkap pada rapat forum sosialisasi Prilaku Hidup Sehat (PHBS) dalam rangka penurunan prevalensi stunting yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di aula Grand Elty Krakatoa Nirwana Resort Kalianda, Rabu (11/7) kemarin. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) melalui data trend tahun 2015 angka kasus stunting yang dialami para balita diwilayah Kabupaten Lamsel mencapai 23,20 persen, tahun 2016 naik menjadi 24,28 persen, dan tahun 2017 kembali meningkat menjadi 30, 30 persen. Dari hasil catatan petugas dilapangan (bidan desa) di 10 desa di Lamsel yang menjadi prioritas lokus sunting yakni di Desa Pancasila sebanyak 7,28 persen, Tajimalela 14,48 persen, Taman Agung 17,48 persen, Banjarmasin 12,35 persen, Bangunrejo 10,04 persen, Kemukus 20,77 persen, Batubalak 16,98 persen, Way Gelam 18,89 persen, Karyamulya Sari 15,23 persen dan Desa Mekarsari 15.10 persen. Menurut Tim dari Kementerian PMK Imelda mengatakan, untuk menekan angka kasus stunting, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Tetapi harus melibatkan pihak-pihak  terkait seperti Dinas Kesehatan, DPUPR, Dinas Pendidikan, Pertanian dan juga Dinas Peternakan. \"Kasus stunting ini bukan hanya berbiacara soal kesehatannya semata, tetapi juga harus diimbangi dengan adanya asupan makanan yang cukup, pendidikan yang baik maupun  ekonomi keluarganya. Oleh karena itu, ini semua tentunya membutuhkan penanganan dari lintas sektoral,\" ujar Imelda dalam pemaparannya, kemarin. Pada kesempatan itu, Imelda pun mengajak semua bidan desa di Lamsel untuk mensosialisasikan hal-hal yang berkenaan dengan stunting tersebut kepada masyarakat. \"Karena profesi bidan desa sudah pasti akan langsung bersentuhan dengan masyarakat,\" katanya. Sementara itu, Plt. Kepala Diskominfo Lamsel Sefri Masdian menyampaikan, persoalan stunting memperoleh perhatian serius pemerintah di Indonesia. \"Oleh karena itu kegiatan sosialiasi ini menjadi salah satu upaya bagi pemerintah untuk menjaga balita agar tidak stunting atau kerdil, khsusnya balita-balita yang ada dikabupaten Lampung Selatan,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: