Persentase Penduduk Miskin Menurun
Penghasilan Warga Lamsel Naik Tipis
KALIANDA – Upaya Pemerintah untuk menekan angka kemiskinan belum selesai. Mengalami penurunan jumlah persentase penduduk miskin, rata-rata pendapatan penduduk Lamsel per kapita berkisar Rp 360.594,00. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung Selatan menunjukan persentase penduduk miskin terus mengalami penurunan sejak 2013 hingga 2017. BPS Lamsel mencatat pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin di Lamsel secara persentase yakni 17,09 persen, tahun 2014 sebesar 16,77 persen, kemudian tahun 2015 sebesar 16,27 persen, berikutnya di 2016 sebesar 16,16 persen dan 2017 lalu kembali menurun di angka 15,15 persen. “ BPS menghitung secara statistik jumlah sampel yang diperoleh dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun, pada 2013 adalah persentase tertinggi yakni mencapai 17,09 persen,” ujar petugas BPS Lamsel Santi, Kamis (12/7) kemarin. Sementara dari sisi penghasilan, kenaikan statistik juga ditunjukan oleh masyarakat Lampung Selatan bila mengacu pada hasil kerja BPS. Disana tercatat, tahun 2017 penghasilan bertengger dikisaran Rp 360.594,00 setelah sebelumnya dikisaran Rp 346.457,00 per kapita. Mengacu pada hasil penelitian statistik, Anggota DPRD Komisi D Akbar Gemilang menuturkan Lamsel belum epenuhnya bebas dari kemiskinan. Namun begitu lanjutnya bila data tersebut mendekati realita maka ada perkembangan yang cukup signifikan dibidang sosial. “ Dari tahun ke tahun baik jumlah penduduk miskin dan angka garis kemiskinan terus menurun, artinya mesin yang diputar bekerja secara maksimal,” ujar Anggota komisi yang membidangi urusan sosial itu. Sayangnya, angka pennghasilan atau pendapatan penduduk Lamsel yang bertengger di Rp 360 ribu lebih dirasa masih belum layak secara keseluruhan. Apalagi ujarnya, dengan upah minimum yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “ Upah minimum pada 2017 lalu berada dikisaran rp 1.973.798,00. Yang artinya ada kesenjangan sosial yang cukup jauh dari segi penghasilan, itulah mengapa bantuan PKH yang dicanangkan pemerintah harus tepat sasaran bukan justru salah sasaran,” ujarnya menanggapi. (ver)Sumber: