16 Pemuda Putus Sekolah Ikuti Pelatihan Las Listrik
PENENGAHAN – Pemerintah Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan terus berupaya meningkatkan sumber daya manusianya. Salah bentuk peningkatan ini, pemerintah desa setempat memberikan pelatihan las listrik terhadap 16 pemuda dengan mendatangkan instruktur dari UPT BLK (Balai Latihan Kerja) Kalianda, Rabu (18/7) kemarin. Terselenggaranya kegiatan ini berkat kerjasama antara pihak desa dengan BLK. Instruktur Pelatih NLK Kalianda Tongku Marpaung menjelaskan, pelatihan las listrik ini akan berjalan selama 3 pekan. Dalam kurun waktu itu, pihaknya menyiapkan sejumlah metode. Untuk memberikan pemaham lebih, BLK akan memberikan pengarahan dengan menerapkan teori dan praktik, dengan persentase 30% teori dan 70% praktik. Demi memberikan pemahan yang lebih detail, para peserta juga diberikan modul dan ATK. Menurut Tongku, dengan mengikuti kegiatan ini peserta bisa mendapat keahlian dan mendapatkan sertifikat. Sehingga sertifikasi tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk melamar pekerjaan. “Karena tujuan kita mengembangkan keahlian, dan kami ingin sertifikat ini bukan hanya jadi alat melamar pekerjaan. Tetapi tujuan terbesarnya supaya mereka dapat membuat usaha dengan membuka bengkel las sendiri,” katanya. Kepala Desa Pasuruan Kartini mengatakan, pihaknya sengaja membuat proposal pengajuan pelatihan keterampilan kepada BLK supaya remaja yang sudah putus sekolah bisa memiliki keahlian. “Sebetulnya yang mau ikut banyak, karena kuotanya hanya 16, jadi kami utamakan para remaja yang putus sekolah,” katanya. Kartini melanjutkan, pihaknya berencana memberikan peluang kepada para remaja yang mengikuti pelatihan las listrik. Salah satunya dengan memberi celah di BUMDes. “Insya Allah tahun depan ya, apakah masuk ke BUMDes atau memberika mereka modal. Nanti kami upayakan mengatur anggarannya, kami juga mau musyawarah dulu dengan ketua BUMDesnya biar bisa masuk dikegiatannya,” ucapnya. Sekretaris Camat Penengahan Jaelani meminta remaja agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti tahap-tahap pelatihan last listrik ini. “Supaya dapat memahami setiap prosesnya, sehingga mereka bisa menjadi tenaga ahli. Kami juga ingin pelatihan ini menjadi pintu pembuka peserta bagi masa depan mereka, karena kesempatan tidak akan datang dua kali,” katanya. (rnd)
Sumber: