Gelar FGD Strategi Akselerasi Pengembangan KEK dan Destinasi Pariwisata

Gelar FGD Strategi Akselerasi Pengembangan KEK dan Destinasi Pariwisata

KALIANDA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mengemukakan beberapa isu strategis pengembangan pariwisata daerah melalui akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan destinasi pariwisata prioritas daerah Lampung. Yakni, dinamika perkembangan pariwisata daerah terkini yang mencakup perkembangan kinerja usaha, ketenagakerjaan, kontribusi pariwisata terhadap akselerasi perekonomian, baik daerah maupun nasional, serta upaya perbaikan defisit transaksi berjalan. Isu strategis itu dikemukakan dan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Meeting Room Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan, Jumat (20/7) pekan kemarin. Deputi Wilayah I Sumatera Bank Indonesia Wahyu Purnama mengatakan, pelaksanaan FGD ini untuk mengumpulkan informasi guna penyusunan bahan Rapat Evaluasi Ekonomi dan Keuangan Daerah (REKDA) Periode Agustus 2018. “FGD ini juga membahas tentang identifikasi kondisi pariwisata di Teluk Lampung (termasuk pulau-pulau di wilayah Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Lampung Selatan),” terang Wahyu Purnama. Wahyu Purnama juga memaparkan, strategi pengembangan pariwisata daerah dan evaluasi terhadap implementasi strategi pengembangan pariwisata yang telah ditempuh oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang antara lain tertuang dalam dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) maupun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPARDA). “Kami mengidentifikasi kendala pengembangan pariwisata di daerah, terkait iklim investasi, infrastruktur, keamanan, SDM, kesiapan ICI, dan akses pasar (marketing, branding, packaging) serta amenitas dan akses konektivitas. Selain itu, asesmen key success factor pengembangan pariwisata di berbagai daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah,”paparnya. Dalam kesempatan itu, pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Lampung Bobby Irawan menyampaikan, dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten harus serius dalam mengembangkan potensi wisata, jika ingin dunia kepariwisataan di Lampung menjadi lebih maju dan berkembang. Menurutnya, persoalan kebersihan sampah dilingkungan wisata di Lampung, hingga saat ini masih terus menjadi permasalahan yang tidak pernah berhenti dibahas dalam setiap pertemuan. Selain itu juga soal kerusakan ekosistem laut seperti halnya terumbu karang yang ada di objek wisata laut Lampung. \"Untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, tentunya dibutuhkan penanganan yang serius dan berkelanjutan, jangan hanya cukup dengan gerakan sehari saja. Hanya pada saat ada event pariwisata baru dilakukan bersih-bersih dan perbaikan, sesudah itu diabaikan lagi. Kalau mau bicara jujur jumlah kujungan wisatawan di Lampung ini sangat tinggi, jadi harus ada tim khusus yang memang tugasnya menjaga kebersihan dan perawatan potensi wisata yang ada,\" ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diaparbud) Lamsel Yuda Sukmarina, S.Sos., M.M., mengatakan pihaknya menyambut gembira adanya FGD yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Lampung. \"Kami selaku dinas yang menangani soal kepariwisataan di Lamsel sangat senang dan menyambut baik kegiatan ini. Karena kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk mendorong pengembangan kepariwisataan di Lampung Selatan,\" kata Yuda Sukmarina. Dalam presentasinya, Yuda pun menyampaikan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Lampung Selatan, utamanya potensi wisata bahari yang terdapat di sepanjang Pesisir Kalianda, yang telah rencanakan akan dibangun Water Front City  (WFC) Kaianda, oleh Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan. Selain itu, disampaikan juga potensi pulau-pulau kecil yang menjadi penopang Kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK) sebagai kawasan strategis pariwisata Nasional, seperti Pulau Setiga, Pulau Sebuku Balak, Pulau Sebuku Lunik, Pulau Umang, dan Pulau Sebesi \"Hal ini tenunya selaras dengan rencana Pemerintah Provinsi Lampung yang mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk menjadikan Pesisir Kalianda sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata,\" terang Yuda dalam presentasinya. Yuda Sukmarina berharap, semoga wacana dan rencana pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Kabupaten Lampung Selatan akan segera menjadi nyata. \" Mudah-mudahan rencana pembentukan KEK di Lamsel bisa segera terwujud. Oleh karena itu kami (Disparbud Lamsel,red) mengharapkan adanya peranserta semua pihak, khususnya masyarakat Lampung Selatan,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: