Angin Selatan, Nelayan Rajabasa Berhenti Melaut
RAJABASA – Puluhan nelayan Desa Waimuli Timur, Kecamatan Rajabasa terpaksa memilih menganggur sejak tiga hari terakhir. Penyebabnya, kondisi cuaca di perairan Rajabasa dilanda musim angin selatan. Menurut nelayan setempat, Sahri (42) saat musim angin selatan, mereka lebih memilih beristirahat. Walau dipaksa berlayar, kata dia, hasilnya akan percuma. Karena angin selatan membuat air laut menjadi kotor sehingga membuat ikan tak muncul. “Itulah yang menyebabkan ikan tidak ada. Kalau airnya sudah bagus, baru ikannya mau datang. Meski dipaksakan melaut hasilnya akan percuma, paling dapat tangkapan sedikit,” katanya saat ditemui Radar Lamsel dilokasi penambatan perahu di Desa Waimuli Timur, Selasa (24/7) kemarin. Nawi (34), nelayan lainnya mengaku lebih memilih beristirahat sambil memperbaiki perahunya. Meski begitu, Nawi tetap mencari ikan melalui jalan lain dengan memancing. “Sekarang paling mancing aja mas, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Nawi mengakui, kondisi seperti sekarang ini agak menyulitkan posisi mereka yang berpenghasilan dari laut. “Kalau sudah begini mending kami diam, istirahat. Kalau mau paling mancing didekat pantai saja, lumayan dapat-dapat sedikit,” katanya. Arul (24) nelayan lainnya ikut mengamini melaut saat musim angin selatan hanya akan membuang-buang waktu. Ditambah, hasil tangkapan kadang tidak sesuai dengan biaya yang sudah dikeluarkan. “Melaut juga percuma, bukannya untung malah buntung. Paling tidak sekarang ini menjaring di tepi-tepi laut dangkal saja, karena ditengah sudah sulit,” katanya. (rnd)
Sumber: