Desa Dituntut Tingkatkan SDM Pengelola BUMDes

Desa Dituntut Tingkatkan SDM Pengelola BUMDes

WAYPANJI – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ternyata belum seluruhnya berjalan sesuai ekspektasi. Kementerian Desa pun mengambil langkah untuk memberikan solusi bagi desa yang menemui kesulitan dalam pengelolaan BUMDes. Ketua tim Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat Kemendes Fauzi mengatakan, sedikitnya 10 pengelola BUMDes kembali dimonitoring dan evaluasi soal prosperk BUMDes yang telah berjalan. “ Hasilnya memang masih banyak yang kesulitan menuangkan ide sekaligus menjalankannya. Hanya ada beberapa saja yang sudah mulai terlihat bagus pengelolaannya seperti Desa Tarahan yang fokus pada pengelolaan wisata mangroove,” kata Fauzi kepada Radar Lamsel di Balai Desa Sidomakmur, Selasa (14/8) kemarin. Fauzi menjelaskan, tujuan monev itu sejatinya untuk membuka pikiran pengelola BUMDes agar lebih terbuka. Sehingga kreatifitas sederhana yang sebelumnya luput dari pantauan dapat dijadikan ide BUMDes. “ BUMDes itu tidak perlu sulit dan susah, yang sederhana saja. Caranya dengan melihat potensi yang ada di desa. kalau potensinya cenderung ke pariwisata maka BUMDes bisa mengelola pariwisata melalui Pokdarwis misalnya. Begitu,” katanya lagi. Lebih lanjut Fauzi menuturkan, Kementerian Desa melalui Balai Besar LPM masih akan melakukan penilaian lebih lanjut soal dampak yang ditimbulkan usai beberapa pelatihan yang diikuti pengelola BUMDes. “ Kita lihat dulu dampaknya seperti apa, apakah ada kemajuan atau justru kemunduran. Yang jelas dari monev ini akan dapat disimpulkan langkah selanjutnya,” kata dia. Masih kata Fauzi, identifikasi peluang menjadi faktor penting dalam menjalankan BUMDes. Kekeliruan yang terjadi kata dia, justru pengelola BUMDes dikelola oleh orang yang kurang tepat. “ Kalau pengelola BUMDes ditangani dengan orang yang tepat maka bisa dijadikan progres jangka panjang. Saat ini Kemendes pun tengah menyasar Sumberdaya Manusia (Sdm) yang ada didesa untuk mengelola BUMDes,” tandasnya. Kehadiran Balai Besar PLM itu juga didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamsel. Hasil evaluasi tersebut bakal kembali dimatangkan untuk meningkatkan Sdm pengelola BUMDes. “ Memang belum sepenuhnya berjalan mulus, ada saja pengelola BUMDes yang justru kebingungan dalam melakukan pengelolaan. Maka itu diharapkan dari monev ini pikiran teman-teman didesa bisa terbuka untuk ide kreatif,” ujar pihak DPMD Lamsel, Sampurno. (ver)

Sumber: