Hiswana Migas Rencanakan Extra Droping

Hiswana Migas Rencanakan Extra Droping

Dinilai Tak Tepat Sasaran

KALIANDA – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Lampung mengakui bahwa operasi pasar (OP) gas Elpiji 3 kilogram yang diselenggarakan beberapa waktu belum cukup efektif. Hal ini dilihat dari banyaknya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan gas melon tersebut. Ketua Bidang Elpiji Hiswana Migas Lampung Adi Chandra mengatakan, OP yang digelar di Kecamatan Kalianda, Palas dan Waypanji beberapa waktu lalu dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi permintaan pasar yang terus melonjak. Adi mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana besar untuk mengakomodir kebutuhan gas Elpiji 3 kilogram di lingkungan masyarakat dengan menggelar extra droping. “Permintaan masih besar, untuk itu diperlukan extra droping ke pangkalan. Jadi, kalau pangkalan penuh bisa langsung disebar ke masyarakat,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (19/8). Pria yang akrab disapa Adi ini melanjutkan, jika melihat kondisi masyarakat yang begitu membutuhkan gas 3 kilogram, pihaknya menganggap satu-satunya cara memenuhi kebutuhan memang harus extra droping. Namun rencana itu belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena Hiswana Migas Lampung harus mengkonfirmasi masalah ini dengan pihak Pertamina. “Tapi sebelum itu, kami harus koordinasikan permintaan ini dengan Pertamina dan menunggu info dari mereka,” katanya. Dikonfirmasi terpisah, Sales Executive Pertamina Rayon 3 Lampung Widhi Hidayat mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana melakukan extra droping. Sebab, Widhi menilai extra droping rentan dengan pemasaran yang tidak tepat sasaran. “Pada prinsipnya gas Elpiji3 kilogram itu barang bersubsidi dan terbatas. Ini juga diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang hanya digunakan untuk memasak, dan perhitungan kuotanya pun berdasarkan itu,” katanya. (rnd)

Sumber: