Cek Kontruksi Jembatan Way Urang Libatkan Unila

Cek Kontruksi Jembatan Way Urang Libatkan Unila

KALIANDA – Kerusakan jembatan Way Urang Kecamatan Kalianda menjadi pusat perhatian instansi dari luar daerah. Kemarin, tim laboratorium fakultas teknik dari Universitas Lampung mengecek keadaan kontur tanah guna memastikan skema pondasi yang akan dibangun pada 2019 mendatang. Kepala UPT PUPR Kecamatan Kalianda Munadi mengatakan, pengerjaan baru akan dimulai pada 2019, akan tetapi kontrol yang sifatnya manual dilakukan agar pembangunan jembatan benar-benar matang. “ Kontrol semacam ini sifatnya manual, beberapa tim survey mulai meninjau dan melihat dari kontur tanah hingga kondisi ketahanan bangunan sebelum pengerjaan bergulir di 2019,” kata dia di Jembatan Way Urang Kalianda, Kamis (23/8) kemarin. Kepada Radar Lamsel Munadi menjelaskan, kedatangan tim laboratorium Unila itu tak lain untuk melakukan survei yang fokusnya tertuju pada konstruksi bangunan. “ Disurvei dulu sebelum dibangun. Sebab ketika hasil uji lab sudah keluar maka dapat dipastikan gambaran awal kualitas beton apa yang bakal diterapkan pada jembatan Way Urang. Begitu,” ucap Munadi. Masih kata Munadi, DPUPR Lamsel tak terfokus pada pembangunan di 2019 saja. Akan tetapi sebelum 2019 datang, kata dia, perencanaan pembangunan sudah dilakukan sejak jauh hari. “ Ini termasuk dalam perencanaan, sebab banyak yang gagal dalam hal perencanaan. Perencaan juga berpengaruh pada hasil akhir, itu sudah pasti dan kami tak mau gagal dalam perencanaan,” terangnya. Pantauan Radar Lamsel, empat orang tim dari laboratorium Unila itu melakukan pengecekan dari segi kontur tanah, konstruksi bangunan hingga kedalaman pondasi jembatan Way Urang yang ambruk dihantam banjir tersebut. “ Kami dari lab Unila, terjun melakukan pengecekan atas perintah atasan. Utamanya sebagai langkah awal memulai perencanaan sebelum pengerjaan,” ujar salah satu petugas lab saat meninjau lokasi jembatan. Diketahui Perbaikan jembatan Way Urang dipastikan akan dilakukan tahun 2019 mendatang. Anggaran untuk pembangunan awal lantaran kondisi gagal kontruksi akibat dihantam banjir ditaksir mencapai Rp 5 – 6 miliar. (ver)

Sumber: