Gagal Bertemu Presiden, FHK2I Lamsel Tentukan Sikap Awal 2019
KALIANDA – Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Lampung Selatan resmi mogok mengajar. Hal ini terjadi lantaran FHK2I yang melakukan aksi damai di Istana Negara tak berhasil menemui Presiden Joko Widodo. Ketua FHK2I Lamsel Setiawan, S.Pd mengatakan, bahwa pihaknya sempat bertahan di depan Istana Negara. Namun, usaha yang mereka lakukan tak berbuah hasil. “Kami sempat bermalam di depan Istana, tetapi tidak ada tanggapan. Sekarang kami sudah pulang, presiden tidak mau menemui kami,” katanya kepada Radar Lamsel, Kamis (1/11). Gagal bertemu presiden, FHK2I menggelar rapat. Berdasarkan hasil kesepakatan antar pengurus FHK2I, mereka akan mengajukan yudisial review tentang Permen PAN RB nomor 36 37 tahun 2014. Selain itu, FHK2I juga akan menunggu selama dua bulan kedepan. “Kami menunggu itikad baik dari pemerintah pusat, jika tanggapan masih tidak ada. Maka awal tahun 2019 secara resmi FHK2I akan menentukan sikap politik di Pilpres mendatang,” katanya. FHK2I pusat, kata dia, menginstruksikan mogok tetap dijalankan. Namun, Setiawan menegaskan hal itu tidak bisa dilakukan karena menyangkut tanggungjawab masing-masing. “Ada sebagian yang mogok, tetapi ada juga yang tetap bekerja. Hal ini kembali kepada individu dan tanggungjawab masing-masing,” katanya. Diberitakan sebelumnya, aksi damai di Istana Negara diikuti ratusan ribu tenaga honorer FHK2I dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Dalam aksi damai itu FHK2I akan menyampaikan tiga tuntutan. Pertama, FHK2I menolak Peraturan Menteri (Permen) PAN RB nomor 38 tahun 2018. Tuntutan kedua, FHK2I meminta pemerintah pusat memprioritaskan tenaga honorer K2 menjadi CPNS tanpa batas usia dan instansi. Pada tuntutan ketiga, FHK2I meminta pemerintah untuk segera mengesahkan revisi undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014. Jika pada aksi itu pemerintah masih diam, maka FHK2I seluruh Indonesia akan mogok nasional. (rnd)
Sumber: