20 Titik Kumpul Terpusat di Pesisir Pantai

20 Titik Kumpul Terpusat di Pesisir Pantai

BPBD Tambah Jalur Evakuasi Tahun Depan

KALIANDA - Letak geografis menempatkan Kabupaten Lampung Selatan sebagai daerah rawan bencana. Bila terjadi gempa berkekuatan 8,7 skala richter (SR) di Selat Sunda, BMKG memprediksi gelombang tsunami akan menjangkau kawasan pesisir hanya dalam 14,10 menit. Sedangkan bagi daerah pulau disekitaran Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti Pulau Sebesi, warga disana hanya memiliki waktu tak lebih dari lima menit karena setelah lima menit gelombang tsunami akan menjangkau kawasan tersebut. Estimasi waktu tersebut bisa berubah atau bahkan lebih cepat bila kekuatan gempa melebihi 8,7 SR. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan sejauh ini memaparkan telah memasang 100 rambu-rambu evakuasi. “ Rambu-rambu jalur evakuasi kita ada 100 rambu yang terpasang dan disebar mulai dari perbatasan daerah mulai dari perbatasan BandarLampung – Lamsel sampai ke ujung yakni Kecamatan Bakauheni,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Lamsel Wahyu Hidayat, Rabu (7/11). Dari seratus rambu yang diakui telah disebar itu, BPBD Lamsel lanjut Wahyu telah menetapkan 20 titik kumpul atau areal berkumpul sementara ketika situasi darurat. “ Ada 20 titik kumpul yang telah ditetapkan sepanjang garis pesisir pantai yang tidak jauh dari pemukiman warga. paling dominan berada diwilayah pesisir Rajabasa, Sebalang, serta Bakauheni dan Ketapang,” ucapnya. Masih kata Wayhu fokus pemusatan penanganganan bencana berada dikawasan pesisir pantai. Wahyu mengiyakan hal tersebut lantaran hampir sebagian penduduk Lamsel bermukim tak jauh dari areal pesisir pantai. Sedangkan untuk wilayah yang berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau (GAK), seperti Pulau Sebesi. Disana kata Wayhu juga disediakan jalur evakuasi dan satu titik kumpul. “ Artinya 20 titik itu tersebar diwilayah pesisir pantai yang ada di Lamsel, sedangkan di Pulau Sebesi ada satu titik kumpul dan juga rambu evakuasi,” tandasnya. Apakah ada rencana penambahan jalur evakuasi? Wahyu menjelaskan rencana penambahan jalur serta memperbanyak rambu-rambu akan dilakukan tahun 2019 mendatang. “ Tahun depan rencenanya akan kembali ditambah tapi tidak terlalu banyak. Penambahan direncanakan pada jalur evakuasi saja,” jelasnya. Sebelumnya, Kassubdit Perencanaan Tanggap Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini mengatakan potensi terjadinya bencana merupakan kehendak alam yang tidak bisa ditolak. Namun memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk meminimalisir dampak terjadinya resiko dari bencana haruslah dilakukan oleh pemerintah. “Jauhkan masyarakat dari bencana, dan juga menyiapkan masyarakat menghadapi bencana serta hiduplah berharmoni dengan alam,” kata dia saat Simulasi Bencana di PPI Dermaga BOM Kalianda. (ver)

Sumber: