21 Dewan dan 17 Camat Absen
Paripurna Istimewa HUT Lamsel ke-62
KALIANDA – Rapat paripurna istimewa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Lampung Selatan ke-62, terkesan kurang istimewa bagi 21 anggota DPRD Lamsel dan 17 Camat yang absen, kemarin. Satu Fraksi yakni Fraksi Gerindra dikabarkan tak hadir lantaran terbentur dengan agenda partai sisanya berhalangan dengan keterangan izin. Sedangkan 17 Camat diklaim sedang mengikuti rapat koordinasi. Sekretaris Dewan (Sekwan) Lamsel Samsurizal Ari membenarkan ketidakhadiran tersebut. Namun ia menegaskan paripurna tersebut tidak memerlukan Kouta Forum (Kourom) sehingga tidak menjadi persoalan. “ Ya memang beberapa tidak hadir karena izin, tetapi paripurna istimewa ini tidak memerlukan Kuorum sehingga tak jadi persoalan. Kalaupun memerlukan Kuorum sebetulnya dewan yang hadir sudah Kuorum 50 persen plus 1,” katanya kepada Radar Lamsel, di gedung DPRD Lamsel, Rabu (14/11). Dari 21 wakil rakyat yang tidak hadir tersebut, Fraksi Gerindra seluruhnya tak hadir karena terbentur agenda partai diwaktu yang sama. Sedangkan 17 Camat, kata dia, sudah diwakilkan oleh Sekretaris Kecamatan. “ Sebetulnya Camat selalu hadir ketika Paripurna hanya saja ada agenda mendesak sehingga mereka (Camat ‘red) izin dan mereka juga sudah kirim surat izin,” imbuhnya. Disisi lain, kehadiran Kepala Desa (Kades) se Lamsel juga tampak tidak terorganisir. Sebagian Kades yang hadir hanya menggugurkan tanggung jawab dengan mengisi absensi kemudian lenyap tak kasat mata. Sementara ditengah kesibukannya, Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang sempat mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang terkait kasus suap fee proyek pun hadir memeriahkan HUT Lamsel ke-62. Namun Nanang menegaskan tidak terlalu mempersoalkan absensi tersebut. “ Hadir semua kok, kalau Plt.nya yang tidak hadir baru dipertanyakan,” ujarnya saat dilempar pertanyaan oleh Radar Lamsel. Politikus PDIP ini lebih memilih fokus pada usia yang sudah tidak muda lagi, kabupaten ini harus maju dengan menyingkirkan tantangan yang ada. Terpisah, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lamsel M. Syufi’y enggan berkomentar soal ketidakhadiran wakil rakyat tersebut. Mitra kritis pemerintah ini lebih memilih bungkam dan menyarankan wartawan RadarLamsel bertanya kepada tokoh Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah. “ Aduh jangan tanya soal itu yang lain saja, kalau mau tanya soal itu lebih baik tanya dengan tokoh NU atau Muhammadiyah saja,” ujar M. Syufi’y didepan gedung DPRD Lamsel. (ver)Sumber: