Seno Aji Minta Maaf Dihadapan Lima Marga Sai Batin
RAJABASA - Keluarga besar Seno Aji berkunjung ke Gedung Agung Marga Rajabasa di Desa Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Rabu (21/11/2018). Kunjungan Seno Aji itu bermaksud menyampaikan permohonan maaf secara adat kepada Lima Marga Sai Batin atas sikapnya yang dianggap telah menghina Hanuang Bani (penutup kepala adat Lampung). Permohonan maaf Seno Aji disampaikan secara langsung dihadapan Marga Legun, Marga Rajabasa, Marga Dantaran, Marga Katibung, Marga Ratu, serta dari kerajaan Paksi Pak Skala Brak dan Forkopimda Lampung Selatan. Dengan mengenakan pakaian adat Lampung, Seno Aji menyampaikan bahwa kesalahan yang telah ia perbuat bukan bermaksud sengaja untuk merendahkan adat atau budaya Lampung. Pria kelahiran Lampung Tengah, 32 tahun lalu ini juga mengatakan bahwa dirinya hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan baik dengan sengaja atau tidak sengaja. “Tidak ada unsur, saya tidak bermaksud tak menghargai adat dan budaya di bumi tempat saya dibesarkan. Kalau ada sikap dan kata yang salah, saya menghaturkan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ucap Seno. Secara pribadi, Seno Aji mengaku akan menjadi peristiwa ini sebagai pelajaran. Dia juga bersyukur telah menjadi bagian keluarga besar Sai Batin. Seno mengatakan bahwa ia sangat mencintai adat dan budaya Lampung. Jubir Lima Marga Adat Sai Batin, Panglima Alif Jaya, mengatakan meski Seno Aji telah menyampaikan permohonaan maaf, hal itu tak lantas membuat persoalan selesai. Panglima Alif Jaya mengatakan permohonan maaf Seno Aji akan disampaikan ke Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak. “Proses tidak akan sampai di sini, Seno Aji akan dipertemukan dengan yang mulia SPDB. Edwardsyah Pernong,” ucapnya. Mengenai kasus Seno Aji yang dianggap telah menghina Hanuang Bani, Panglima Alif Jaya mengatakan penutup kepala adat Lampung itu memang sangat sederhana. Tetapi, kata dia, dibalik kesederhanaan itu Hanuang Bani menyimpan banyak makna dan simbol. “Menganut simbol kesetiaan, keberanian, dan kecerdasan. Itulah alasan kewajiban memakai Hanuang Bani,” katanya. Dari peristiwa ini, Panglima Alif Jaya berharap Seno Aji dapat memahami arti tersebut. Dia menegaskan bahwa marga memiliki sesuatu yang tidak bisa dibeli, yaitu kesetiaan. Dia juga menegaskan bahwa Marga Adat Sai Batin adalah orang beradab, beretika, dan patuh terhadap proses hukum. “Kami akan menerima permohonan maaf Seno Aji, semua Hulu Balang dan Laskar Perang tetap menghormati Seno Aji sebagai keluarga. Jika Seno Aji sudah mengenakan kikat Hanuang Bani, maka dia adalah keluarga besar kami,” katanya. Kapolres Lamsel AKBP. M. Syarhan, S.IK mengucapkan terima kasih kepada Lima Marga Adat Sai Batin karena telah dilibatkan dalam acara sakral permohonan maaf Seno Aji. “Saya memohon bantuan Panglima Alif dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif. Saya meminta tidak melakukan apa pun meski hati waktu itu sedang panas. Mudah-mudahan acara ini dapat memupuk rasa silaturahmi antar kita semuanya,” katanya. Kerajaan Adat Skala Brak yang diwakili Gusti Batin Dr. Wiyatmoko Kurniawan mengatakan, acara permohonan maaf yang dilakuakn oleh Seno Aji merupakan contoh kebudayaan, kesalahan dan kelalaian adalah hal yang biasa dialami setiap manusia. Menurut dia, rasa tersinggung, marah, dan sebagainya merupakan sebuah konflik yang timbul karena konotasi yang berbeda. Dia mengatakan, dari masalah seperti itu, ada kemuliaan adat Lampung mengolah masalah yang pelik menjadi hal yang sangat mulia dan baik. “Suatu masalah bisa diselesaikan dengan kekeluargaan dan keikhlasan. Ini juga merupakan kebudayaan, bahwa konflik bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Dalam adat, kita harus ikhlas. Ada setawitan, setawutan yang menjagnya,” katanya. Soal langkah hukum, Wiyatmoko mengatakan hal itu merupakan upaya untuk meredam amarah dan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia menilai permohonan maaf Seno Aji merupakan yang tawaduk, mengaku salah dengan ikhlas yang bisa menyatukan persaudaraan. “Ini sudah memasuki tahun politik, masyarakat harus lebih cerdas. Untuk itu, kami minta masyarakat jangan sampai terpecah-belah,” katanya. Proses permohonan maaf Seno Aji dilakukan dengan ritual pemasangan Hanuang Bani yang dilakukan oleh perwakilan Kerjaan Paksi Pak Skala Brak. Pada sesi itu, Seno Aji turut bersalaman dengan perwakilan Lima Marga Sai Batin. (rnd)
Sumber: