GAK Fluktuaktif, Bantaun Masker Masih Kurang

GAK Fluktuaktif, Bantaun Masker Masih Kurang

RAJABASA – Status Gunung Anak Krakatau (GAK) masih fluktuaktif. Meski aktivitasnya telah menurun dalam dua hari terakhir, gunung berapi ini masih menyebarkan abu vulkanik di sekitaran wilayah Kecamatan Rajabasa. Kondisi itu pun membuat warga sekitaran Rajabasa, khususnya Desa Tejang Pulau Sebesi membutuhkan masker sebagai alat pelindung agar tak menghirup abu berbahaya itu. Sejauh ini, warga desa itu telah diberikan bantuan sebanyak 10.000 masker. Namun, jumlah masker sebanyak itu dianggap masih kurang. Pasalnya, abu vulkanik GAK terus menyebar ke arah Desa Tejang Pulau Sebesi. Kondisi yang masih berlanjut ini memaksa warga desa setempat mau tak mau harus tetap menggunakan masker dalam aktivitas kesehariannya. Sekretaris Desa Tejang Pulau Sebesi Syamsiar mengakui bahwa masker yang telah dibagikan kepada warga desanya masih dianggap kurang. Karena, kata dia, abu vulkanik GAK masih menyerang wilayahnya. “Kalau kurang, ya masih kurang. Karena abu vulkanik masih menyerang, jadi kami pasti pakai masker terus setiap hari,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Minggu (25/11/2018). Menurut Syamsiar, potensi kekurangan masker juga bisa disebabkan oleh faktor pergantian. Sebab, tidak mungkin jika warga hanya memakai satu masker dalam sehari. Kemungkinan penggunaan masker bisa bertambah jika abu vulkanik terus menyebar. “Kalau saya, sehari pakai satu, tidak tahu kalau yang lain. Mungkin setiap hari diganti bisa dua kali, kan tegantung aktivitas, apalagi kalau abunya seperti ini bakal kurang terus maskernya,” katanya. Sementara itu, Kepala UPT PRI Kecamatan Rajabasa, Khilmiah, S.Km mengatakan Desa Tejang Pulau Sebesi telah menerima bantuan sebanyak 10.000 masker. Khilmiah mengatakan, saat ini jumlah sebanyak itu dinilai sudah cukup. Meski begitu, Khilmiah mengatakan jumlah tersebut bisa saja ditambah jika GAK terus menerus mengeluarkan abu yang menyerang wilayah Tejang Pulau Sebesi. “Ya, sekarang sudah cukup. Kalau GAK keluar debu lagi, kami (UPT PRI Rajabasa) akan mengirim bantuan masker lagi,” katanya. Sementara itu, Kepala Pos Pemantau GAK, Andi Suwardi mengatakan bahwa abu vulkanik GAK yang menyerang wilayah Rajabasa sudah cukup berkurang. Hal ini ditengarai oleh faktor angin yang lemah. “Tidak terlalu lagi, karena abunya hanya turun di sekitaran GAK saja. Dan, kondisi angin lebih condong lemah ke selatan,” katanya. (rnd)

Sumber: