Satres Narkoba Lamsel Kecolongan
Penyelundupan Narkoba dari Ketapang Menuju Serang, Banten
KALIANDA – Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Lamsel kecolongan. Pelaku penyelundupan narkoba asal Sumatera tujuan pulau Jawa berhasil lolos menyeberangi Selat Sunda. Tak tanggung-tanggung, barang bukti berupa sabu-sabu dan ekstasi dengan jumlah besar berhasil diselundupkan. Berdasarkan pemberitaan media online, jumlah barang bukti sabu-sabu yang berhasil diamankan dari pelaku sebanyak 40 kilogram. Tidak hanya itu, dari tangan pelaku juga diamankan barang bukti berupa 20 ribu butir ekstasi. Sungguh tangkapan yang cukup besar yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat. Selain mengamankan barang bukti yang nilainya milyaran rupiah itu, polisi juga menangkap 5 pelaku penyelundupan barang terlarang asal Sumatera tujuan pulau Jawa itu. Bahkan hasil pemeriksaan petugas, para pelaku menyelundupkan barang haram itu melalui salah satu dermaga rakyat di wilayah pesisir Ketapang, Lampung Selatan menuju di dermaga nelayan di Argawana, Puloampel, Kabupaten Serang, Selasa (20/11/2018). Lolosnya penyelundupan narkoba dengan jumlah yang cukup besar itu menjadi tamparan jajaran Satres Narkoba Polres Lamsel yang menjadi palang pintu terakhir sebelum berhasil menyeberangkan barang terlarang dari Sumatera menuju pulau Jawa. Bahkan ironisnya, Kasatres Narkoba Polres Lamsel Iptu. Ferdiyansyah, S.IK mengaku belum mengetahui soal penyelundupan barang haram yang dikirim dari pelabuhan rakyat yang ada di Kecamatan Ketapang itu. Satres Narkoba masih mencari informasi mengenai penyelundupan 40 kilogram sabu dan 20 ribu butir ekstasi yang dikirim dari wilayah Ketapang, Lampung Selatan menuju ke Pelabuhan Puloampel, Kabupaten Serang. Untuk memastikannya, Ferdi mengatakan pihaknya akan mencari tahu informasi itu. “Ketapang jalur Lintas Timur ya, kami akan cari info dulu,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Senin (26/11/2018). Terkait pengiriman sabu dan ekstasi yang lolos dari wilayah hukumnya, Ferdi mengatakan pihaknya bakal melakukan pengawasan terhadap sejumlah dermaga di Ketapang yang diduga menjadi jalur baru para pengedar narkoba. “Akan kami lakukan pengawasan di pelabuhan rakyat,” katanya. Ferdi mengakui, wilayah Lampung Selatan memang banyak memiliki pelabuhan rakyat. Minimnya pengawasan memang kerap kali digunakan para pelaku narkoba untuk melakukan penyelundupan barang haram tersebut ke Pulau Jawa. Untuk mengantisipasi penyelundupan melalui jalur pelabuhan rakyat, perwira dengan balok dua dipundaknya ini akan menjadikan pelabuhan rakyat yang diduga menjadi jalur penyelundupan sebagai atensi untuk diawasi. “Kami akan jadikan ini sebagai atensi,” katanya. (rnd)Sumber: