Pasca Banjir, Pintu Irigasi Rusak
PALAS – Pasca banjir yang melanda kawasan pertanian di Kecamatan Palas, beberapa fasilitas pertanian diwilayah ini rusak dan tidak berfungsi. Seperti pintu pembuangan air disaluran irigasi di Desa Palas Pasemah. Karena kerusakan pintu irigasi itu, petani diwilayah ini menjadi kesulitan dalam membuang sisa-sisa genangan air yang ada dilahan pertanian mereka. Tulimin (47), salah satu petani setempat mengaku pintu air irigasi tidak berfungsi karena sulit dibuka. Padahal, katanya, petani ingin membuang sisa-sisa genangan air pasca banjir beberapa waktu lalu. “Pintu airnya tidak berfungsi, tidak bisa dibuka, Mas. Akibatnya petani kesulitan untuk membuang genangan air sisa banjir kemarin,” kata Tulimin kepada Radar Lamsel, Selasa (4/12). Menurut Tulimin, kerusakan pintu air pembuangan tersebut sudah sejak satu tahun yang lalu. Kerusakan tersebut juga diperparah dengan terjangan banjir beberapa hari lalu. “Dulu memang tidak bisa berfungsi maksimal. Ditambah dengan banjir kemarin pintu air tidak bisa dibuka,” ucapnya. Hal senada juga diamini oleh Burhan (54). Ia mengatakan, petani setempat sempat berusaha membuka pintu air dengan menggunakan takel, namun hal titu tidak berhasil. “Kemarin (Senin’red) sempat ditarik dengan takel agar pintu bisa terbuka, tapi gagal. Harapan kami pintu air segera diperbaiki karena saat ini sedang rawan banjir sedangkan padi belum dipanen,” tuturnya. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengkajian Konstruksi dan Bangunan Kecamatan Palas Reo Fahlevi mengatakan, akibat banjir beberapa hari lalu, kerusakan pintu air tidak hanya di Desa Palas Pasemah, namun kerusakan pintu air juga terjadi di Desa Sukaraja. “Senin kemarin kami bersama petani sudah mencoba membuka pintu air dengan menggunakan takel, tapi tidak bisa. Untuk kerusakan ini sudah kami data untuk dilaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung agar segera mendapat perbaikan, ” tutupnya. (vid)
Sumber: